Senin 07 Dec 2020 17:33 WIB

Menkop Dukung Koperasi Masuk ke Usaha Peternakan Ayam

Diharapkan koperasi bisa jadi solusi bagi usaha peternakan ayam.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendukung penuh langkah strategis Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera yang masuk ke usaha pembibitan Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer). Ia berharap masuknya koperasi itu bisa menjadi alternatif dan solusi bagi usaha peternakan ayam.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendukung penuh langkah strategis Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera yang masuk ke usaha pembibitan Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer). Ia berharap masuknya koperasi itu bisa menjadi alternatif dan solusi bagi usaha peternakan ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendukung penuh langkah strategis Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera yang masuk ke usaha pembibitan Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer). Ia berharap masuknya koperasi itu bisa menjadi alternatif dan solusi bagi usaha peternakan ayam. 

"Usaha peternakan ayam selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan besar maupun perusahaan asing," kata Teten dalam peresmian Breeding Farm Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer) Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera di Kabupaten Subang, Senin (7/12).

Baca Juga

Menurutnya, koperasi perunggasan yang masuk ke bisnis hulu, khususnya pembibitan GPS tersebut, pertama kali di Indonesia. Teten optimistis kehadiran koperasi bisa menjadi solusi. 

Selama ini, lanjutnya, peternak mandiri berjalan sendiri-sendiri, sehingga sudah saatnya bersatu dalam wadah koperasi. “Hadirnya koperasi Pinsar diharapkan bisa menjawab kebutuhan peternak-peternak mandiri. Terutama dalam pengadaan anak ayam,” tegas Teten.

Menkop juga meyakini, Koperasi Pinsar ini bisa menjadi sentra peternakan ayam dan telur. Apalagi, wilayah Subang dekat dengan Jabodetabek yang merupakan pasar terbesar akan kebutuhan ayam dan telur.

Teten menyatakan, tidak akan membiarkan para peternak kecil, atau petani berlahan sempit berjalan sendiri-sendiri. Sudah saatnya bergabung dalam kelembagaan koperasi agar usahanya bisa masuk skala ekonomi.

"Koperasi bisa menjadi offtaker yang akan berhubungan dengan market. Bahkan, pembiayaan di sisi hulu akan lebih mudah karena ada kepastian pembelian produk. Selama ini perbankan menganggap ini sebagai pembiayaan berisiko," jelas Menkop. 

Teten juga menginginkan para peternak dan petani masuk ke dalam alur sirkuit ekonomi. Maka para peternak dan petani tidak hanya mendapatkan keuntungan dari sisi budidayanya saja.

"Dengan menjadi anggota koperasi, mereka juga bisa mendapat keuntungan lain dari segala proses ekonomi yang terjadi dari hulu hingga hilir," ujar Teten. Hal itu karena, koperasi yang bermain di seluruh proses produksi, termasuk dari sisi pemasarannya. 

"Jika mereka tergabung di beberapa koperasi, seperti koperasi produsen, koperasi pemasaran, dan sebagainya. Maka mereka juga akan mendapatkan SHU dari koperasi-koperasi tersebut," jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Subang Ruhimat menegaskan, pihaknya siap mendukung pengembangan peternakan di Subang. "Saya juga berharap Koperasi Pinsar bisa menjadi Bapak Angkat bagi koperasi-koperasi yang ada di Subang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement