REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan memprioritaskan Vaksin Sinovac untuk kabupaten/kota dengan jumlah penambahan kasus positif tinggi, berisiko tinggi penularan, dan populasi padat. Sedangkan daerah lain yang dinilai relatif rendah akan diberikan secara bertahap, sesuai ketersediaan vaksin.
“Untuk kapan akan dimulai, sepenuhnya menunggu aba-aba pemerintah pusat. Yang pasti dari sisi infrastruktur dan SDM Insya Allah Pemprov Jatim telah siap. Mudah-mudahan semua berjalan sesuai dengan rencana dan Indonesia bisa bebas dari Pandemi Covid-19,” kata Khofifah di Surabaya, Senin (7/12).
Khofifah menjelaskan, kesiapan yang sudah dilakukan Pemprov Jatim dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 antara lain pelatihan tenaga kesehatan vaksinasi covid-19 untuk 968 Puskesmas di Jawa Timur sebanyak 7 angkatan (2.404 orang). Juga dilatih programmer surveilans dan imunisasi di kabupaten/kota masing-masing dua orang.
Sosialisasi vaksinasi covid-19 bagi 38 Dinkes, Kabid P2P, Kasi surveilans, Programmer imunisasi dan Programmer surveilans juga dilakukan. Pemprov Jatim juga melakukan inventarisasi sarana rantai dingin vaksin seperti lemari es dan vaccine carrier. Selain itu, Pemprov Jatim juga memfasilitasi dinkes kabupaten/kota dan Puskesmas membuat microplanning. Terakhir, menyusun kebutuhan vaksin sesuai sasaran yang telah ditetapkan.
Seperti diketahui, Vaksin Sinovac telah datang ke Indonesia dengan dibawa memnggunakan pesawat Beoing 777-300ER pada Ahad (6/12). Pesawat mendarat di Bandara Soekarrno-Hatta sekitar pukul 21.30 WIB. Vaksin Covid-19 buatan Republik Rakyat China (RRC) tersebut selanjutnya dibawa dan disimpan di Biofarma Bandung, Jawa Barat.