Senin 07 Dec 2020 17:40 WIB

Pangeran Saudi Sebut Tembok Israel Sebagai Tembok Apartheid

Israel memang telah mengusir orang Palestina pascaperang 1948.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran Saudi Sebut Tembok Israel Sebagai Tembok Apartheid. Warga Tepi Barat Palestina menaiki tangga untuk menlintasi tembok pemisah yang dipasang Israel untuk shalat jumat di Kompleks Al Aqsa, Jumat (8/6). Mereka dilarang memasuki Yerusalem berdasar batas umur minimal yang boleh memasuki Al Aqsa.
Foto: Alaa Badarneh/EPA EFE
Pangeran Saudi Sebut Tembok Israel Sebagai Tembok Apartheid. Warga Tepi Barat Palestina menaiki tangga untuk menlintasi tembok pemisah yang dipasang Israel untuk shalat jumat di Kompleks Al Aqsa, Jumat (8/6). Mereka dilarang memasuki Yerusalem berdasar batas umur minimal yang boleh memasuki Al Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, BAHRAIN -- Pangeran Arab Saudi, Turki al-Faisal Al Saud mengkritik dan menentang pernyataan Israel di acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue di Bahrain, Ahad (6/12). Menurutnya, tindakan Israel pada orang Palestina juga menggambarkan Israel sebagai kekuatan 'penjajah Barat terakhir' di Timur Tengah.

Dia mengatakan, Israel memang telah mengusir orang Palestina pascaperang 1948. Dia menambahkan, Israel juga menduduki tanah tetangga Arab dan bukan sebaliknya.

Baca Juga

"Apa yang telah dilancarkan orang Arab sejak 2002 adalah 'Prakarsa Perdamaian Arab' yang ditolak oleh semua pemerintah Israel di setiap kesempatan,” ujar dia dikutip dari Al Arabiya, Senin (7/12).

Menurut mantan duta besar Saudi untuk AS itu, tembok perbatasan Israel yang ada saat ini juga bisa digambarkan sebagai ‘tembok apartheid’. Hal itu, kata dia, semakin memperumit dan mencegah pengembalian properti yang dicuri Israel.