Senin 07 Dec 2020 17:58 WIB

Munarman: Kalau Ada Tembak-menembak, Mereka Tewas di Tempat

Munarman membantah pernyataan polisi bahwa aparat saling tembak dengan laskar FPI.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Panglima FPI Munarman.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Panglima FPI Munarman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Front Pembela Islam (FPI) membantah tuduhan polisi soal insiden saling tembak di dekat pintu tol Karawang Timur pada Senin (7/12) dini hari. Insiden itu melibatkan rombongan Habib Rizieq Shihab (HRS) dan diduga penguntit HRS.

Sekertaris Umum FPI Munarman menyebut ada enam laskar pengawal HRS yang hilang dalam insiden itu. Mereka tidak berada di lokasi kejadian setelah dicek oleh tim FPI. Karena itu, ia meragukan jika sempat terjadi insiden adu tembak.

Baca Juga

"Kenapa kami mengatakan laskar kami hilang? Kami tidak tahu di mana mereka dibunuh dan dibantai. Kalau tembak-menembak mereka tewas di tempat dong. Saya suruh cek. Mereka tidak ada jenazah di situ. Yang ada aparat setempat di pintu tol Karawang Timur," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI pada Senin (7/12).

Munarman mendapati keenam ponsel laskar yang terlibat insiden itu tidak ada yang aktif. Tim FPI sudah mencoba mencari mereka di sekitar lokasi hilang, namun tanpa hasil. Pencarian FPI di sejumlah rumah sakit juga belum membuahkan hasil.

"Kita cari ke mana-mana enggak ada. Karena kita anggap itu orang hilang. Dan ada pengumuman (dari Polda Metro Jaya) yang mengatakan fitnah itu tembak-menembak," ujar Munarman.

Hingga saat ini, FPI masih berusaha mencari keenam anggota laskar yang hilang. Jika mereka meninggal, FPI juga belum tahu jenazahnya berada dimana. Munarman baru mengetahui kabar keenamnya sudah meninggal dari pernyataan pers Polda Metro Jaya tadi siang.

"Kita tahu bahwa mereka enam orang laskar yang syahid ini wafat baru tahu dari pengumuman. Itu yang perlu saya sampaikan. Sampai hari ini kita belum dapat info. Ini menunjukkan bahwa enam jenazah ini dalam kontrol dan kendali penuh (polisi)," ungkap Munarman.

In Picture: Kapolda: Bentrok Pendukung HRS Vs Polisi, 6 Orang Meninggal

photo
Barang bukti senjata api diperlihatkan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Konferensi pers tersebut membahas terjadinya kasus penyerangan terhadap sepuluh anggota kepolisian oleh pengikut MRS di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12) dini hari. Pada peristiwa tersebut kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur yang menyebabkan enam pengikut MRS tews ditembak. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengeklaim terjadi insiden baku tembak dengan pengawal HRS di jalan tol pintu Karawang Timur pada Senin (7/12) dini hari. Insiden itu menyebabkan enam pengawal HRS meninggal.

Enam Jenazah anggota FPI yang meninggal dunia dalam bentrokan dengan polisi telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. "RS Kramat Jati," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, saat ditanya di mana enam jenazah anggota FPI tersebut, Senin.

Sebelumnya, dari pihak FPI menyatakan bahwa enam anggotanya telah diculik. Namun, belakangan, dibenarkan oleh pengacara FPI bahwa orang yang diculik dan yang ditembak mati adalah orang yang sama.

"Iya orang yang sama," kata pengacara FPI Sugito Atmo Prawiro.

photo
Habib Rizieq Shihab - (republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement