Senin 07 Dec 2020 18:06 WIB

KPU Depok Edarkan Tata Cara Pencoblosan di TPS

KPU Depok membatasi jumlah maksimal pemilih dan petugas di TPS, serta jam pencoblosan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas menyortir surat suara Pilkada Depok di gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/11). Logistik yang sudah diterima di gudang logistik KPU Depok diantaranya  kotak suara, surat suara, hologram dan sampul. KPU Kota Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada Depok 2020 mencapai 1.229.362 pemilih yang tersebar di 11 kecamatan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menyortir surat suara Pilkada Depok di gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/11). Logistik yang sudah diterima di gudang logistik KPU Depok diantaranya kotak suara, surat suara, hologram dan sampul. KPU Kota Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada Depok 2020 mencapai 1.229.362 pemilih yang tersebar di 11 kecamatan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--KPU Kota Depok menggeluarkan surat edaran mengenai strategi penyesuaian dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020. Hal tersebut, dikarenakan pihaknya tidak ingin Pilkada menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 saat hari pencoblosan pada Rabu 9 Desember 2020.

Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna mengatakan, guna menghindari potensi kerumunan, pihaknya menetapkan jumlah maksimal pemilih dan panitia di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 500 orang. Selain itu, juga memberlakukan jadwal pencoblosan atau kedatangan pemilih ke TPS."Di formulir Model C Pemberitahuan tertera kolom kehadiran, masing-masing pemilih datang di waktu yang telah ditentukan oleh KPPS," ujar Nana di Kantor KPU Kota Depok, Senin (7/12).

Menurut Nana, pelayanan penyelenggaraan Pemilu di TPS tetap mengacu pada protokol kesehatan. Sebelum memasuki ruang TPS, pemilih akan dicek suhu tubuhnya, memastikan mereka menggunakan masker. Pemilih diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian diberikan sarung tangan plastik sekali pakai, dan mangatur jarak duduk."Pemberian tinta yang biasanya dicelup, nanti akan diteteskan antisipasi penyebaran virus. Setelah itu diharapkan segera meninggalkan TPS," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga menyediakan cairan desinfektan untuk masing-masing TPS. Sterilisasi akan dilakukan secara berkala, mulai dari sebelum sampai selesai pelaksanaan pemungutan suara."Kami pastikan semua petugas kami sudah di rapid test, dan hasilnya non reaktif yang bertugas di TPS," kata Nana. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement