Senin 07 Dec 2020 18:58 WIB

Menko PMK: Pemberian Vaksin Disebar ke Daerah Prioritas

Distribusi vaksin dilakukan dengan memperhatikan geospasial lokasi wabah.

Red: Friska Yolandha
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Foto: MUKHLIS JR/ANTARA
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemberian vaksin Covid-19 akan disebar ke daerah prioritas terlebih dahulu. Pemberian vaksin tidak dilakukan hantam rata.

"Karena sebaran Covid-19 tidak merata, Presiden meminta ada perhatian sehingga penggunaan vaksin itu efisien tidak asal hantam rata, terseleksi siapa yang berada di garda terdepan, yang rentan terinfeksi ataupun menjadi penebar," kata Muhadjir dalam jumpa pers daringnya, Senin (7/12).

Baca Juga

Ia mengatakan Presiden Joko Widodo meminta ada perhatian terkait distribusi vaksin dengan memperhatikan geospasial lokasi terjadinya wabah. Dengan kata lain, daerah dengan tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi akan diprioritaskan mendapatkan porsi vaksin yang lebih banyak.

Badan Kesehatan Dunia WHO, kata dia, sudah memiliki standar tentang rasio vaksin diberikan yang dibandingkan jumlah penduduk terinfeksi. Terkait Indonesia, Muhadjir mengatakan tidak semua kawasan di Indonesia terpapar virus SARS-CoV-2 dengan itensitas yang sama.