Senin 07 Dec 2020 19:53 WIB

137 Petugas KPPS Sumbar Dinyatakan Positif Covid-19

Di Sumbar terdapat 12.548 TPS yang akan beroperasi pada hari pencoblosan Rabu (9/12)

Rep: febrian fachri/ Red: Hiru Muhammad
Petugas KPPS mendampingi pemilih yang menggunakan sarung tangan dan masker, memasukan surat suara ke kotak, saat simulasi pemilihan serentak di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/11/2020). KPU Kota Padang menggelar simulasi dan pemungutan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan serentak 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, di antaranya pemilih harus menggunakan masker, sarung tangan disediakan TPS, membawa pulpen sendiri, dan memilih di bilik khusus jika suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Petugas KPPS mendampingi pemilih yang menggunakan sarung tangan dan masker, memasukan surat suara ke kotak, saat simulasi pemilihan serentak di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/11/2020). KPU Kota Padang menggelar simulasi dan pemungutan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan serentak 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, di antaranya pemilih harus menggunakan masker, sarung tangan disediakan TPS, membawa pulpen sendiri, dan memilih di bilik khusus jika suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 137 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) positif terpapar Covid-19 hingga hari ini, Senin (7/12). Ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani mengatakan jumlah tersebut bisa terus berlanjut karena pihaknya masih menantikan hasil pemeriksaan sampel swab dari laboratirium."Sudah 137 orang KPPS positif covid. Semuanya tersebar di berbagai TPS. Tidak ada penumpukan," kata Yanuk.

Di Sumbar terdapat 12.548 TPS yang akan beroperasi pada hari pencoblosan Rabu (9/12) nanti. Sesuai dengan ketentuan yang ada, jika masih ada minimal 5 anggota KPPS negatif maka KPPS yang masih dalam keadaan positif covid tidak perlu diganti.

Temuan 137 orang KPPS positif ini berasal dari kewajiban melakukan rapid tes. Hasil rapid tes memperlihatkan hasil reaktif sebanyak 6.660 orang. KPPS reaktif covid kemudian diwajibkan  mengikuti tes swab."Sementara yang non reaktif 100.113 orang, kemudian ada sekitar 2.000 orang lagi yang masih menunggu hasil tes swab," ucap Yanuk.

KPU sudah meminta kepada gugus tugas penanganan covid supaya memperioritaskan uji sampel KPPS di lab supaya dapat memastikan sikap terhadap mereka yang sudah ikut ambil swab.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement