Senin 07 Dec 2020 21:34 WIB

Insiden FPI-Polri, PWNU DKI Ajak Ciptakan Suasana Kondusif

Dia meminta semua pihak tidak terprovokasi bentrokan FPI-Polri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Insiden FPI-Polri, PWNU DKI Ajak Ciptakan Suasana Kondusif. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kedua kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Konferensi pers tersebut membahas terjadinya kasus penyerangan terhadap sepuluh anggota kepolisian oleh pengikut MRS di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12) dini hari. Pada peristiwa tersebut kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur yang menyebabkan enam pengikut MRS tews ditembak. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Insiden FPI-Polri, PWNU DKI Ajak Ciptakan Suasana Kondusif. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kedua kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Konferensi pers tersebut membahas terjadinya kasus penyerangan terhadap sepuluh anggota kepolisian oleh pengikut MRS di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12) dini hari. Pada peristiwa tersebut kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur yang menyebabkan enam pengikut MRS tews ditembak. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif mengajak semua elemen bangsa menciptakan suasana kondusif pascainsiden bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dan polisi pada Senin pagi (7/12). Dia meminta semua pihak tidak terprovokasi atas bentrokan yang menewaskan enam pengikut Muhammad Rizieq Shihab tersebut.

“Mengajak kepada semua stakeholders dan semua elemen bangsa terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi dan memprovokasi umat,” ujar Kiai Samsul dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (7/12).

Baca Juga

Dia mengatakan, PWNU DKI Jakarta mengutuk semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik dan intimidasi dalam pemberitaan di media massa dan media sosial. Di samping itu, ia juga menukung sikap Kapolda Metro Jaya, Fadil Irjen Pol Fadil Imran untuk melakukan penegakan hukum di Indonesia.

“Mendukung sikap tegas Polri dalam hal ini yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya dalam penindakan terhadap siapa pun dalam upaya penegakan hukum di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip justice before the law,” katanya.