Senin 07 Dec 2020 21:50 WIB

BIN Bantah Menyusup ke Pesantren Intai HRS

BIN menegaskan kabar yang beredar di media sosial adalah hoaks.

Habib Rizieq Shihab
Foto: republika
Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Badan Intelijen Negara (BIN) membantah bila anggotanya menyusup ke pondok pesantren di Megamendung, Bogor untuk mengintai Muhammad Rizieq Shihab (MRS). Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa informasi yang beredar terkait anggota BIN melakukan pembuntutan dan pengintaian MRS itu adalah tidak benar atau hoaks.

"Hoaks itu mas (foto anggota BIN yang beredar di media sosial)," kata Wawan.

Baca Juga

Dalam foto yang tersebar di media sosial tiga orang yang disebut anggota BIN melakukan pengintaian di Pesantren Rizieq di Megamendung dengan menggunakan mobil, drone, bahkan ada yang menyamar sebagai jurnalis.Ketiganya dibekuk oleh intelijen FPI dan sempat diinterogasi, kemudian dilepaskan kembali.

Sementara pada Ahad (6/12) telah insiden maut antara Laskar FPI dengan anggota polisi yang membuntuti.

Petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang pengikut Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan."Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin.Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa ketika dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya."Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement