Senin 07 Dec 2020 21:57 WIB

Pulau Anggrek Elsye Lestari Babel Jadi Destinasi Wisata

Kawasan ini disiapkan sebagai kawasan konservasi dan wisata flora fauna

Dalam rangka peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2020, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman meresmikan Pulau Anggrek yang diberi nama Elsye Lestari. Pada kawasan tersebut, terdapat 143 spesies jenis anggrek, dengan 76 anggrek yang sudah teridentifikasi, dan tiga jenis di antaranya merupakan jenis tanaman anggrek yang dilindungi.
Foto: istimewa
Dalam rangka peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2020, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman meresmikan Pulau Anggrek yang diberi nama Elsye Lestari. Pada kawasan tersebut, terdapat 143 spesies jenis anggrek, dengan 76 anggrek yang sudah teridentifikasi, dan tiga jenis di antaranya merupakan jenis tanaman anggrek yang dilindungi.

REPUBLIKA.CO.ID, PUDING BESAR--Dalam rangka peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2020, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman meresmikan Pulau Anggrek yang diberi nama Elsye Lestari. Pada kawasan tersebut, terdapat 143 spesies jenis anggrek, dengan 76 anggrek yang sudah teridentifikasi, dan tiga jenis di antaranya merupakan jenis tanaman anggrek yang dilindungi. 

Pulau Anggrek Lestari sudah dipersiapkan dan digarap sebagai bentuk perhatian khusus Pemprov. Babel yang bermula dari kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran hutan.

“Jadi kita memberikan perhatian khusus agar tetap lestari. Kemudian kita mengusulkan daerah ini menjadi kawasan konservasi, khususnya untuk anggrek,” ujar Gubernur Erzaldi setelah meresmikan Pulau Anggrek Elsye Lestari pada hari Senin, (7/12).

Tanaman anggrek di kawasan tersebut dapat menjadi pemicu dan magnet bagi para pencinta tanaman anggrek. Gubernur Erzaldi juga mengatakan bahwa, kawasan Sungai Upang, Desa Tanah Bawah merupakan lokasi anggrek yang luas dan natural. 

Untuk mengelola kawasan tersebut, Gubernur Erzaldi meminta agar yayasan Bangka Flora Society bekerja sama dengan desa sekaligus membuat peraturan desa sehingga, pengunjung kawasan Pulau Anggrek dapat terukur dan juga berkontribusi dalam bentuk retribusi untuk pemeliharaan lokasi.

Karena itu, Pemprov. Babel akan segera berkoordinasi bersama Pemkab. Bangka agar segera mengusulkan dan mengeluarkan surat keterangan (SK) konservasi.

Di samping untuk melestarikan kawasan tersebut sebagai lokasi konservasi, kawasan tersebut juga akan dipersiapkan untuk dijadikan daerah wisata flora dan fauna.

“Karena flora dan fauna yang ada di sini sangat banyak sekali, Alhamdulillah tadi sudah dibuat suatu kesepakatan, Pak Wabup juga akan segera mengusulkan kepada kami untuk segera dikeluarkan SK konservasinya,” katanya.

Disampaikan Wakil Bupati Bangka, Syahbudin, bahwa di lokasi Sungai Upang tersebut juga terdapat banyak satwa seperti udang satang, burung-burung, dan juga buaya. Namun tidak hanya itu, satwa yang mulai langka seperti pesut air tawar dan ikan tapah juga ada. Tidak lupa Gubernur Erzaldi meminta untuk penambahan perahu dan pelampung demi keselamatan masyarakat yang berkunjung ke Pulau Anggrek Elsye Lestari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement