REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Amerika Serikat, Jessica Simpson, belum lama ini mengaku bahwa dirinya adalah seorang penyandang disleksia. Saat merayakan keberhasilan memoarnya, Open Book, sebagai salah satu audiobook terbaik tahun 2020, dia membuka diri tentang perjuangannya melawan gangguan belajar.
Pelantun tembang "I Wanna Love You Forever” ini merasa bangga dapat mengubah dirinya. Sebab, dia merasa telah mengubah ketakutan menjadi kebijaksanaan.
Perempuan berusia 40 tahun itu mengungkapkan bahwa memoarnya berhasil masuk ke dalam daftar buku audio terbaik Apple Books. Hal itu dilakukannya melalui akun instagramnya pada Selasa (1/12).
Unggahannya itu berupa sebuah tangkapan layar. "Open Book, terima kasih untuk terapi @applebooks, terima kasih telah mengenali dan menghargai cerita saya. Mengubah ketakutan saya menjadi kebijaksanaan telah menjadi perjalanan yang penuh perasaan untuk sedikitnya,” tulis dia, dikutip dari laman Ace Show Biz, Senin (7/12).
Simpson menghargai berbagai pujian yang didapatkannya itu dengan segenap hatinya. Pada saat itu pula, istri mantan atlet NFL Eric Johnson (II) itu menyatakan bahwa dia adalah penyandang disleksia.
"Fakta: Saya menyandang disleksia dan ini adalah pertama kalinya saya membaca dengan suara keras tanpa ragu-ragu. Saya melakukannya untuk pendengar. Saya melakukannya untuk keluarga saya. Saya melakukannya untuk diri saya sendiri,” tulis Simpson.
Ini bukan kali pertama Simpson memperingati pencapaiannya sebagai penulis. Sebelumnya, pada Februari lalu, dia berbagi melalui Instagram bahwa bukunya, Open Book telah menjadi Buku Best Seller New York Times nomor pertama selama dua pekan berturut-turut dalam dua kategori.
“Saya harus mengakui bahwa saya benar-benar terkejut dengan kehormatan yang luar biasa ini, tetapi tidak ada yang sebanding dengan kebanggaan anak-anak Anda. Saya telah menyadari bahwa harapan terbesar saya bahkan tidak cukup besar sampai sekarang,” jelas dia.
Dalam Open Book, Simpson merinci pengalaman pelecehan seksualnya. Dia mengeklaim pernah dilecehkan ketika dia berbagi tempat tidur dengan putri seorang teman keluarga.
Ketika berusia enam tahun, Simpson menyatakan bahwa hal itu membuatnya kecanduan alkohol dan obat-obatan. "Saya bunuh diri dengan semua minuman dan pil. Aku marah pada botol itu. Karena botol itu membuatku tetap berpuas diri dan mati rasa,” kata dia.
Bintang pop itu pun mengungkapkan alasan mengapa dia menulis Open Book. Menurutnya, menulis buku merupakan perjalanan emosional yang dalam dan panjang, perjalanan yang dia lalui dari sisi lain dengan kebahagiaan murni. Menulis, menurut dia, merupakan kepuasan serta penerimaan dirinya sendiri.
"Saya telah menggunakan rasa sakit saya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bisa menjadi indah dan semoga menginspirasi orang,” jelas dia.