Selasa 08 Dec 2020 00:17 WIB

Dinkes Cilacap Lakukan Swab Massal pada Pegawai Pemkab

ASN Pemkab Cilacap akan jalani tes swab usai bupati Cilacap terkonfirmasi Covid-19

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menyusul hasil tes PCR terhadap Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji, petugas dari Dinas Kesehatan akan melakukan tes swab massal terhadap semua pihak yang melakukan kontak erat dengan Bupati Cilacap. Tes termasuk menyasar para ASN yang melakukan kontak dengan bupati sejak 2 Desember 2020 lalu.

"Kami masih melakukan tracing untuk memastikan siapa saja orang yang sudah melakukan kontak erat dengan pak bupati," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Giriana Dewi, Senin (7/12).

Baca Juga

Bupati Tatto Suwarto Pamudji diketahui positif Covid-19. Hal ini diketahui dari hasil tes PCR spesimen swab dirinya yang diterima Sabtu (5/12). Dari hasil pemeriksaan tersebut, dipastikan Tatto terkonfirmasi positif Covid-19.

Pramesti menyatakan pihaknya sudah melakukan tracing terhadap seluruh anggota keluarga Tatto yang sejak 2 Desember 2020 telah melakukan kontak erat. Dari hasil tracing tersebut, sudah 32 orang anggota keluarga bupati yang menjalani tes swab. "Tes swab pada keluarga pak Bupati sudah kita lakukan Ahad kemarin," jelasnya.

Sedangkan untuk masyarakat dan ASN yang telah melakukan kontak erat dengan bupati, rencananya akan dilakukan swab pada Selasa (8/12) di Pendopo Setda Cilacap. "Kami minta agar warga yang merasa melakukan kontak erat agar segera melapor. Kami akan sertakan mereka untuk tes swab pada Selasa besok," katanya.

Terkait kondisi kesehatan Tatto, Pramesti menyatakan hingga saat ini kondisinya mengalami gejala ringan. Namun dia menyatakan Tatto tetap mendapat pemantauan khusus karena masuk kategori komorbid atau memiliki penyakit penyerta. "Ada tim dokter yang khusus memantau kesehatan pak bupati,'' jelasnya.

Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cilacap yang merasa telah melakukan kontak erat dengan bupati juga telah melakukan isolasi mandiri. Sejumlah ASN pada Senin (7/12), memutuskan untuk melakukan Work From Home (WFH) untuk menghindari kemungkinan telah tertular dan dikhawatirkan dapat menyebar pada orang lainnya.

"Ya, lebih baik WFH. Ini untuk jaga-jaga saja agar kalau memang sudah tertular, tidak menularkan lagi pada orang lain," jelas Sekda Cilacap Farid Maruf.

Maruf mengaku menjadi salah satu pegawai yang melakukan WFH. Pada Jumat (4/12) ikut mendampingi bupati menerima kunjungan kerja rombongan BNPB yang dipimpin langsung Kepala BNPB Doni Monardo. Saat itu, Maruf mengaku sempat makan siang satu meja dengan Bupati.

Dia juga menyatakan akan menjalani tes swab bersama pejabat lainnya pada Selasa (8/12). "Tes swab baru akan dilaksanakan Selasa besok, karena tes paling efektif untuk mengetahui sudah tertular atau tidak, dilakukan pada waktu empat hari setelah kontak," jelasnya.

Menyangkut kunjungan rombongan BNPB ke Cilacap, Maruf mengaku Pemkab Cilacap secara resmi telah menyampaikan hasil tes PCR bupati pada BNPB sebagai pemberitahuan. Hal ini dilakukan karena dalam kunjungan tersebut, cukup banyak pegawai dari BNPB yang menyertai kunjungan Doni Monardo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement