Selasa 08 Dec 2020 00:47 WIB

PLN Padamkan 330 Gardu Listrik di Aceh Utara karena Banjir

PLN UIW Aceh sebut pemadaman listrik karena sebagian gardu terendam air

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sebuah mobil terendam banjir dihalaman Polsek Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (7/12/2020). Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yang melanda 22 kecamatan dan menerapkan status siaga 1 bencana daerah selama 14 hari terhitung 7 Desember 2020 hingga 20 Desember 2020.
Foto: ANTARA/Rahmad
Sebuah mobil terendam banjir dihalaman Polsek Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (7/12/2020). Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yang melanda 22 kecamatan dan menerapkan status siaga 1 bencana daerah selama 14 hari terhitung 7 Desember 2020 hingga 20 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) memadamkan 330 gardu listrik di Kabupaten Aceh Utara karena banjir yang melanda kawasan tersebut.

“Bencana banjir yang melanda Aceh Utara berimbas terhadap pelayanan PLN kepada masyarakat. Pemadaman ini kita lakukan untuk keamanan,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh Jefri Rosiadi di Banda Aceh, Senin (8/12).

Ia menjelaskan debit air sungai yang meluap semakin meningkat sehingga merendam sejumlah gardu PLN serta pusat pengendali di Gardu Hubung PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lhoksukon.

Jefri Rosiadi yang turut didampingi Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh T Bahrul Halid menyatakan terjadi di Ibu Kota Aceh Utara, Lhoksukon, dan beberapa kecamatan lainnya di Aceh Utara.