REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) memadamkan 330 gardu listrik di Kabupaten Aceh Utara karena banjir yang melanda kawasan tersebut.
“Bencana banjir yang melanda Aceh Utara berimbas terhadap pelayanan PLN kepada masyarakat. Pemadaman ini kita lakukan untuk keamanan,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh Jefri Rosiadi di Banda Aceh, Senin (8/12).
Ia menjelaskan debit air sungai yang meluap semakin meningkat sehingga merendam sejumlah gardu PLN serta pusat pengendali di Gardu Hubung PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lhoksukon.
Jefri Rosiadi yang turut didampingi Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh T Bahrul Halid menyatakan terjadi di Ibu Kota Aceh Utara, Lhoksukon, dan beberapa kecamatan lainnya di Aceh Utara.
Dikatakan, dampak dari luapan air yang semakin meningkat, pihanya harus melakukan pemadaman listrik di Lhoksukon dan beberapa Kecamatan di Aceh Utara sejak tadi (Sabtu, 5/12) mulai jam 23.30 WIB.
Ia menyebutkan untuk keamanan, pihaknya memadamkan sebanyak tujuh penyulang (jurusan) dan 330 unit trafo dari total 414 unit, dengan total beban sekitar 8,7 Mega Watt.
Jefri menambahkan, hanya kecamatan Nibong dan sekitarnya yang masih beroperasi dalam keadaan normal karena banjir belum berimbas ke Kecamatan tersebut.
Saat ini daerah yang masih mengalami pemadaman adalah Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Cot Girek, Kecamatan Baktiya Barat, Kecamatan Lapang, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Paya Bakong, Kecamatan Pirak Timu, dan sebagian Kecamatan Syamtalira Aron.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, dan kami akan terus memonitor perkembangan agar penormalan segera bisa kami lakukan,” demikian Jefri.