Selasa 08 Dec 2020 06:02 WIB

Alumni BCB Pelopori Gerakan Dimulai Dari Desa (DDD)

Hasnan Habib merupakan alumni BCB Padang Sidempuan. 

Alumni peserta Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) Hasnan Habib (kiri) menciptakan gerakan Dimulai Dari Desa (DDD) di Di Desa Simardona,  Medan.
Foto: Dok Baznas
Alumni peserta Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) Hasnan Habib (kiri) menciptakan gerakan Dimulai Dari Desa (DDD) di Di Desa Simardona, Medan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Alumni peserta Beasiswa Cendekia Baznas (BCB), Hasnan Habib Harapan asal kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padang Sidimpuan membuat program sebuah gerakan pemberdayaan pemuda desa yang dinamai  gerakan Dimulai Dari Desa (DDD) di Di Desa Simardona,  Kecamatan Batang Onang,  Kabupaten Padang Lawas Utara, Medan. 

Program ini sudah dimulai sejak Juli 2020 yang bisa diikuti secara gratis. Ia membuat program tersebut bersama adiknya dengan dukungan pemerintah desa setempat.

Hasnan mulai tergerak ketika ia masih menjadi mahasiswa yang meyadari tentang tanggung jawab seorang mahasiswa. Selain berdharma di akademik dan penelitian, ada pengabdian yang saat ini diperlukan. “Tidak perlu terlalu jauh melakukan pengabdian, kita bisa memulainya di sekitar kita. Di Desa Simardona yang merupakan desa Hasnan sendiri, ternyata masih hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari minat belajar yang rendah, ekonomi yang masih lemah, sampai pemuda yang masih perlu dibina. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan minat pemuda utk belajar terutama di perguruan tinggi. Juga agar pemuda  disibukkan dengan kegiatan positif sehingga skill bertambah dan terhindar dari kegiatan yang tidak diinginkan,”  kata  Hasnan dalam rilis yang diterima Republika.co.id,   Senin (7/12).

Hasnan menambahkan,  gerakan ini tentunya tidak lepas dari pembinaan yang ia dapatkan selama menjadi peserta Beasiswa Cendekia Baznas (BCB). Nilai-nilai kerelawanan yang diajarkan saat pembinaan baik oleh pusat maupun mentor benar-benar membuka hati Hasnan untuk memberikan pengabdian. Jiwa kewirausahaan yang selalu dikuatkan oleh BCB mendorong  Hasnan ingin memiliki usaha.

Gerakan ini memiliki empat program utama,  yaitu pertama,  Dimulai Dari Belajar (DDB) yaitu melakukan kegiatan pembelajaran kepada pemuda desa berupa bahasa  Arab, bahasa Inggris, komputer serta diskusi pelajaran di sekolah. “Alhamdulillah di acara peringatan Maulid Nabi kemarin, peserta DDB tampil pidato bahasa Arab dan Inggris,” tuturnya.

Kedua, Dimulai Dari Menabung (DDM) yaitu kegiatan menyediakan fasilitas kepada pemuda untuk menyisihkan sebagian dari uang jajan agar nantinya bisa membantu biaya pendidikan.

Ketiga,  Dimulai Dari Usaha Kecil (DDUK) merupakan kegiatan untuk mengajak generasi muda desa terjun dalam wirausaha, yang dalam hal ini pembuatan pakaian batik. 

Kegiatan ini dimulai dari pelatihan menjahit dengan menggunakan fasilitas seadanya. “Awalnya kita menggunakan satu mesin jahit lama dengan anggota peserta yang ikut 4 orang. Melihat kegiatan ini berlanjut, warga antusias meminjamkan mesin jahitnya utk program ini (mesin jahit yang sudah lama tidak dipakai yang kemudian dibersihkan dan diperbaiki oleh DDUK),” ungkapnya.

photo
Generasi muda Desa Simardona peserta program Dimulai Dari Usaha Kecil (DDUK) tengah membuat baju batik.  (Foto: Dok Baznas)

Setelah empat  peserta pertama ini pandai menjahit, pemuda lainnya tertarik untuk ikut program DDUK. Sekarang jumlah peserta DDUK berjumlah 15 orang dengan lima  mesin jahit (3 mesin yang sudah bagus, dan 2 mesin masih dalam perbaikan). Alhamdulillah Sudah bisa membuat baju kemeja batik dan masker batik,” tuturnya.

Keempat,  Dimulai Dari Perpustakaan (DDP) kegiatan dnegan memberikan fasilitas peminjaman buku kepada pemuda  desa. Buku dalam program DDP ini dikumpulkan dari para donatur.

Saat ini peserta yang sudah mampu memproduksi ada empat  orang, sehingga pemasaran untuk saat ini masih di Desa Simardona. Target pasarnya akan buat bertahap sesuai kemampuan produksi. Dimulai dari pemasaran di Desa hingga nantinya bisa meningkat dan tampil di kancah nasional. 

“Alhamdulillah Hasnan bangga dengan gerakan ini. Melihat antusiasme dari peserta menjadi penyemangat Hasnan untukk terus melanjutkan gerakan ini. Hasnan juga sangat senang dengan dukungan moril dari pemerintah Desa serta dari pihak lainnya,” tambah Hasnan.

Ke  depan, Hasnan akan memaksimalkan setiap program. “Hasna juga siap mengajak kerja sama pihak lain,  baik pemerintah maupun non-pemerintah agar gerakan ini bisa dikembangkan di desa lain,” kata Hasnan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement