REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 dan anjloknya harga minyak memaksa industri migas nasional mengalami keterpurukan. Keberhasilan vaksin dalam negeri menjadi angin segar bagi industri migas nasional agar bisa memperbaiki kinerja keuangan.
Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro menjelaskan pada kuartal III tahun ini Medco memang harus mengantongi kerugian imbas penurunan harga minyak dan penurunan demand. kuartal IV tahun ini, ia memprediksi juga tidak akan membukukan laba karena kondisi yang masih terpuruk.
"Kuartal IV saya tidak bisa berkomentar, tapi tidak jauh. Tahun ini kita pasti masih nett loss karena harga komoditas rendah. Tapi, saya optimistis vaksin ini sukses, jadi ekonomi rebound," ujar Hilmi dalam diskusi virtual, Rabu (8/12).
Tahun depan, kata Hilmi, kondisi diproyeksi akan lebih baik. Meski memang dari sektor migas, harga minyak belum bisa diprediksi.
Namun, Medco yang punya anak usaha di bidang tambang dan listrik melihat adanya perbaikan karena harga komoditas yang mulai membaik tahun depan. Harapannya, ini bisa mendongkrak kondisi keuangan perusahaan.
"Sangat tergantug harga komoditas, emas kuat, cooper kuat. Minyak saya tidak tahu, tapi semoga semua bisa lebih baik tahun depan," ujar Hilmi.