REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persatuan Ummat Islam (PUI) menyayangkan terjadinya peristiwa penembakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Kilometer 50 yang terjadi pada Senin (7/12) kemarin. Apalagi, sampai menghilangkan enam nyawa para laskar Front Pembela Islam (FPI).
Menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI), KH Nurhasan Zaidi, peristiwa itu, membuat syok semua orang, khususnya para Almuni 212. “Ini adalah ujian demokrasi, bagaimana kita bisa melakukan rekonsiliasi agar bangsa ini semakin kuat,” ujar Nurhasan dalam siaran persnya, Selasa (8/12).
Atas adanya peristiwa itu, PUI mendorong Wakil Presiden untuk mengambil peran dalam upaya mendinginkan suasana. Termasuk kepada DPR RI, agar segera membuat tim pencari fakta atas peristiwa tersebut.
“Diharap semua pihak saling menjaga agar tidak terprovokasi yang akan membuat situasi semakin tidak terkontrol,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, aparat menembak enam pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) lantaran dianggap melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang melakukan penyelidikan. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin, mengatakan, kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap HRS di Mapolda Metro Jaya.