REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christopher Nolan mengaku kecewa atas keputusan Warner Bros yang bakal memutar seluruh daftar filmnya tahun 2021 secara digital serempak dengan pemutaran di bioskop. Kekecewaan itu sepertinya sangat wajar, lantaran sutradara kondang yang banyak memasok film untuk studio itu tak diajak konsultasi sama sekali.
"Ada kontroversi yang muncul, karena mereka tidak memberi tahu siapa pun. Ini sangat kacau. Ya ini bukan cara yang baik dalam memperlakukan pembuat film, aktor, maupun kru yang terlibat. Harusnya kami juga diajak bicara, karena ini menyangkut pekerjaan banyak pihak," ungkap Nolan seperti dikutip dari laman Variety pada Selasa (8/12).
Film Tenet arahan Nolan adalah film penting terakhir yang diluncurkan di bioskop. Film thriller ini telah meraup 57 juta dolar AS atau sekitar Rp 807 miliar di Amerika Utara, dalam tiga bulan karena bioskop masih sepi lantaran pandemi Covid-19.
Sementara secara global Tenet meraup 300 juta dolar AS (sekitar Rp 4,2 triliun). Film lain arahan Nolan di Warner Bros meliputi Dunkirk, trilogi The Dark Knight, Inception, dan Interstellar.
Pada 3 Desember, secara mengejutkan Warner Bros Pictures mengumumkan bahwa semua daftar filmnya yang dijadwalkan rilis tahun 2021 akan ditayangkan secara eksklusif di HBO Max. Setiap film akan tayang bersamaan dengan pemutaran di bioskop dan tersedia untuk waktu yang terbatas di layanan streaming.
Ini menjadi model pemutaran film baru dari studio. Biasanya, film dirilis terlebih dahulu di bioskop, lalu ditayangkan di platform lain beberapa bulan kemudian.
Film pertama yang akan dirilis dengan model ini ialah Wonder Woman 1984. Film lain yang diperkirakan rilis berbarengan di bioskop dan streaming pada 2021 meliputi Godzilla vs. Kong, Tom & Jerry, In The Heights, Space Jam: A New Legacy, The Suicide Squad, Reminiscence, Malignant, Dune, dan Matrix 4.
"Kita hidup di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang membutuhkan solusi kreatif, termasuk inisiatif baru di tubuh Warner Bros Pictures Group,” kata Ann Sarnoff, kepala dan CEO Warner Media Studios and Networks Group, dalam pernyataannya.