REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan tidak ada warga ibu kota yang menutup-nutupi jika terdapat kasus Covid-19 di lingkungannya. "Bila ada yang terpapar, jangan sembunyi. Bila bergejala, sampaikan, karena tujuannya untuk melindungi diri sendiri, keluarga," ujar Anies dalam sambutannya saat telekonferensi di acara Kampung Tangguh Jaya RW 016 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (8/12).
Anies mengatakan hal yang dibutuhkan saat ini adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jakarta, di mulai dari lingkungan kampung. "Kalau ada kolega terpapar tidak mengaku, lingkungannya menghalang-halangi, maka penularan akan meluas," ujar Anies.
Untuk itu, Anies menilai kolaborasi antar kalangan masyarakat dengan adanya Kampung Tangguh Jaya untuk membentuk soliditas warga menghadapi pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran meresmikan Kampung Tangguh Jaya guna menekan angka penyebaran kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Salah satu wilayah yang dikunjungi dalam peresmiannya adalah di RW 016 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa.
“Kampung Tangguh Jaya merupakan proyek kolaborasi warga di tingkat RW sehingga dapat memaksimalkan 3 T (tracing, testing, treatment) berbasis komunitas,” ujar Fadil.
RW 016 Kapuk Cengkareng menjadi lokasi proyek percontohan Kampung Tangguh Jaya, lantaran padat penduduk dan tinggi kasus penularan Covid-19 di wilayah Jakarta Barat. Fadil mengharapkan adanya penurunan angka dari terbentuknya Kampung Tangguh Jaya dengan pelacakan aktif pada warga yang bergejala.
Sebisa mungkin, masyarakat dapat memeriksakan kesehatannya melalui tes cepat dan memisahkan orang dengan gejala Covid-19 untuk segera mendapat perawatan agar tidak terbentuk klaster keluarga.