REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kehadiran sistem kendali otonom sempat menimbulkan sejumlah spekulasi. Salah satunya adalah soal kemungkinan kendaraan otonom akan digunakan sebagai sarana dalam tindakan kejahatan.
Dilansir dari Car and Driver pada Senin (7/12), spekulasi itu muncul karena kendaraan otonom dapat digunakan sebagai sarana transportasi dalam misi kejahatan tertentu. Sebab, kendaraan itu tak menggunakan pengemudi sehingga kepolisian akan kesulitan mendapat informasi soal detail perjalanan dari kendaraan tersebut.
President of CanBusHack dan Co-Founder of the Car Hacking Village, Robert Leale mengatkakan, setiap kendaraan otonom akan memuat soal data perjalanan terutama soal dari mana kendaraan itu berangkat dan tujuan dari kendaraan tersebut. Hal itu pun membuatnya yakin bahwa kendaraan otonom bukanlah perangkat yang pas untuk digunakan dalam misi ilegal.
Apalagi, kendaraan otonom kemungkinan besar selalu dibekali dengan kamera di berbagai sisi baik itu di luar maupun di dalam kendaraan. Artinya, kamera itu mampu merekam siapapun yang sempat berdekatan dengan kendaraan tersebut.