Selasa 08 Dec 2020 23:17 WIB

Ganjaran Bidadari di Surga, Seperti Apa Rupa Mereka?

Allah SWT membalas berupa ganjaran bidadari di surga

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT membalas berupa ganjaran bidadari di surga  Ilustrasi Surga
Foto: Pixabay
Allah SWT membalas berupa ganjaran bidadari di surga Ilustrasi Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bidadari di surga merupakan balasan yang dijanjikan Allah SWT kelak di surga untuk mereka hamba-hamba-Nya yang taat dan bertakwa. Seperti apa wujud bidadari? Dalam Alquran surat Yasin ayat 55-57, Allah SWT berfirman:  

اِنَّ اَصۡحٰبَ الۡجَـنَّةِ الۡيَوۡمَ فِىۡ شُغُلٍ فٰكِهُوۡنَ .هُمۡ وَاَزۡوَاجُهُمۡ فِىۡ ظِلٰلٍ عَلَى الۡاَرَآٮِٕكِ مُتَّكِـــُٔوۡنَ لَهُمۡ فِيۡهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمۡ مَّا يَدَّعُوۡنَ

Baca Juga

"Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipandipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Mahapenyayang".

Dikutip dari buletin Darush Sholihin karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, pelajaran dari ayat-ayat tersebut yakni pertama, yang dimaksud penghuni surga dalam keadaan sibuk, kata Al-Hasan Al-Bashri, "Mereka sibuk menikmati kenikmatan yang ada di surga, sedangkan penduduk neraka sibuk dengan azab di neraka." Ibnu Kisan mengatakan, yang dimaksud adalah di surga mereka sibuk berziarah (berkunjung) satu dan lainnya. (Tafsir Al-Baghawi, 23:644). 

Sementara itu, kedua, maksud ayat ke-56, mereka dan istri mereka berada di naungan pohon-pohon, bertelekan (berbaring) di atas dipan-dipan.(Tafsir Alquran Al-Azhim). "Muttaki'iina" yang dimaksud disebutkan dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 31, yaitu bersandar.

Ada juga yang mengartikan berbaring atau duduk bersila. Alaraik, bentuk plural dari kata arikah. Secara bahasa maksudnya, tempat duduk panjang yang ada sandaran seperti sofa. Namun secara jelas yang dimaksud arikah adalah ranjang yang berada di bawah hajalah, yaitu rumah seperti kubah yang dihiasi dengan kain danpenutup (seperti kamar mempelai). (Tafsir Alquran Al-Azhim).

Ketiga, maksud ayat 57, orang yang di surga akan menikmati berbagai buah (Tafsir Alquran Al-Azhim). Keempat, semua kesenangan di surga diperoleh secara sempurna. Yang didapatkan oleh yang masuk surga adalah istri yang begitu cantik menawan yang enak dipandang.

Bidadari tersebut adalah bidadari bermata jelita serta tergabung padanya kecantikan wajah, keelokan badan, dan kebagusan akhlak. Yang masuk surga tersebut akan bertelekan di atas dipan yang dihiasi dengan kain yang dipercantik dan terlihat menawan.

Dia pun bersandarkan pada dipan dengan begitu santainya, terlihat begitu mendapatkan nikmat dan menyenangkan. Buah-buahan yang dia rasakan begitu banyak yang bentuknya beraneka ragam seperti anggur, buah tin, delima dan lainnya. Apa saja yang dia minta di surga akan diberi (Tafsir As-Sa'di)

Nantinya, seorang hamba akan mendapatkan minimal dua bidadari surga. Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW mengatakan mengenai penduduk surga yang paling rendah kedudukannya dan paling terakhir terselamatkan dari neraka.  

 ثُمَّ يَدْخُلُ بَيْتَهُ فَتَدْخُلُ عَلَيْهِ زَوْجَتَاهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ فَتَقُولانِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَاكَ لَنَا وَأَحْيَانَا لَكَ قَالَ فَيَقُولُ مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُعْطِيتُ "Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua bidadari surga, lalu keduanya berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata: "Tidak ada seorang pun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku." (HR Muslim).

Dari hadits Abu Sa'id Al-Khudri inilah, Ibnu Hajar RA menyatakan, "Yang tampak dari hadits tersebut, setiap orang itu minimal punya dua istri (di surga)." (Fath Al-Bari).

Hal ini dikuatkan pula dengan hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:  

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -:  أول زمرة تلج الجنة صورتهم على صورة القمر ليلة البدر، لا يبصقون، ولا يمتخطون، آنيتهم فيها الذهب، أمشاطهم من الذهب والفضة، ومجامرهم الألوة، ورشحهم المسك، ولكل واحد منهم زوجتان، يرى مخ سوقهما من وراء اللحم من الحسن

"Rombongan yang pertama kali masuk surga berbentuk rembulan di malam purnama. Mereka tidak akan meludah, tidak akan berdahak, dan tidak akan buang air di dalamnya. Bejana-bejana dan sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Tempat bara api mereka terbuat dari kayu wangi. Keringat mereka adalah minyak kesturi. Setiap mereka memiliki dua istri." (HR Bukhari dan Muslim).

Di samping itu, disebutkan jika seorang mukmin menghendaki lebih dari dua bidadari, maka akan dikabulkan Allah berdasarkan keumuman firman Allah: 

وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ "Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta." (QS Fusshilat: 31).

Sementara itu, untuk betis bidadari surga juga disebutkan dalam lanjutan hadits riwayat Abu Hurairah di atas: 

وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الْحُسْنِ لاَ اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ، قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ، يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا

"Setiap seorang dari mereka memiliki dua istri yang sumsum betisnya dapat dilihat dari balik daging karena indahnya. Tidak ada perselisihan di antara mereka dan tidak juga ada kebencian. Hati mereka menjadi hati yang satu. Mereka bertasbih kepada Allah pagi dan petang." (HR Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement