REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam yang mempunyai prinsip rahmatan lil alamin melarang umat manusia untuk saling membunuh.
Sebaliknya Islam yang damai ini mengajarkan manusia untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan.
Allah SWT dalam firmannya mengecam dengan keras orang yang membunuh orang beriman. Allah SWT mengancam pembunuh orang beriman dengan neraka jahanam. Hal ini sebagaimana penegasan surat an-Nisa' ayat ke-93:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا "Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS An-Nisa' : 93)
Menurut tafsir ringkas Kementerian Agama (Kemenag) RI, surat An-Nisa' ayat 93 mengandung makna seperti ini:
“Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja yakni dengan niat dan terencana, maka balasannya yang pantas dan setimpal ialah neraka jahanam yang sangat mengerikan, dia kekal di dalamnya dalam waktu yang lama disertai dengan siksaan yang amat mengerikan. Di samping hukuman itu, Allah murka kepadanya dan melaknatnya yakni menjauhkannya dan tidak memberinya rahmat, serta menyediakan azab yang besar baginya selain dari azab-azab yang disebutkan di atas di akhirat.
Menurut tafsir Kementerian Agama Arab Saudi dari laman tafsirweb, Surat An-Nisa' ayat 93 mengandung makna seperti ini:
“Barang siapa yang membunuh orang mukmin secara sengaja tanpa hak (tidak dibenarkan oleh syariat), maka balasannya ialah dimasukkan ke dalam neraka jahanam untuk selama-lamanya, Allah murka kepadanya dan dijauhkan dari rahmat-Nya, serta disediakan baginya azab yang sangat besar karena ia telah melakukan dosa besar tersebut.”