REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Gambar bendera Israel disertai spanduk bertuliskan "Terima kasih Mossad" di jembatan di Teheran tersebar di media sosial pada Senin (7/12) malam waktu setempat. Hal ini menyusul pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh di mana pejabat Iran menuding Israel sebagai dalangnya.
Bendera itu dilaporkan dikibarkan di sebuah jembatan di lingkungan Pars di ibu kota Iran, sebagaimana dilansir dari The Jerusalem Post, Selasa (8/12). Foto-foto itu tampaknya pertama kali dipublikasikan oleh akun Twitter Vahid Online, yang mengeluarkan cuitan bahwa dia menerima gambar-gambar itu dari Teheran.
Akun media sosial intelijen dengan sumber terbuka, Intelli Times, mencicit dalam akun Twitter bahwa mereka dapat memverifikasi keaslian foto dan video berdasarkan kendaraan yang terlihat di video dan iklan Kalleh Dairy di belakang bendera.
Hukum Iran melarang penggunaan bendera, simbol atau tanda Israel. Warga Iran dan pengunjung ke negara yang terkait atau diduga terkait dengan Israel telah dipenjara atau dieksekusi di masa lalu.
Iran kerap secara brutal menindak berbagai bentuk protes terhadap negara, dengan beberapa pengunjuk rasa menerima hukuman penjara dan hukuman mati. Di tengah protes anti-pemerintah pada awal 2020, mahasiswa dari Teheran menghindari berjalan di atas bendera Amerika dan Israel secara besar-besaran yang dipasang di jalan di depan mereka.
Fakhrizadeh adalah salah satu pejabat utama di balik program nuklir Iran dan memimpin Proyek Amad, program senjata nuklir Iran yang dimulai sejak 1980-an dan dikabarkan dihentikan pada 2003.
Selain itu Fakhrizadeh juga memimpin Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan (SPND), yang diklaim Israel melanjutkan pekerjaan yang dilakukan di bawah Proyek Amad. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhannya dan mengancam akan membalas.