REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Hong Kong berencana memasang mesin penjual otomatis untuk alat pengujian virus Covid-19 di 10 stasiun kereta bawah tanah di seluruh kota. Keberadaan virus di kota berpenduduk 7,5 juta itu telah mendorong peningkatan tindakan pengendalian, pengujian, dan pelacakan kasus.
Rilis berita pemerintah Hong Kong mengatakan, mengutip AP, Selasa (8/12), sekitar 10.000 paket koleksi spesimen akan dipasok ke mesin setiap hari. Keputusan ini untuk mendorong pengendalian kasus infeksi yang terus meningkat.
Laporan pemerintah menyatakan, 95 kasus virus telah dicatat pada akhir pekan, menjadikan total infeksi menjadi 6.898, dengan 112 kematian. Selama dua pekan terakhir, kota ini telah menyaksikan penambahan 1.242 kasus, kebanyakan di antaranya penularan lokal.
Kondisi ini mendorong pihak berwenang untuk memperketat pembatasan, termasuk melarang sebagian besar pertemuan sosial hanya untuk dua orang. Lonjakan kasus juga telah menyebabkan penangguhan rencana untuk membuka gelembung perjalanan dengan Singapura, menggarisbawahi dampak wabah tersebut terhadap ekonomi kota.
Pemerintah Pusat Perlindungan Kesehatan menggambarkan kondisi penyebaran Covid-19 di Hong Kong parah. Lembaga ini meminta masyarakat untuk menghindari pergi keluar, melakukan kontak sosial, dan makan di luar. Warga pun didesak untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke luar kota.