REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, alat skrining Covid-19, GeNose, bisa mendeteksi Covid-19 dalam waktu kurang dari tiga menit. Cara GeNose mendeteksi Covid-19 dengan menggunakan embusan napas.
"Itu hanya memakan waktu kurang dari tiga menit ya langsung ketahuan positif atau negatifnya," kata Menristek Bambang dalam acara virtual, di Jakarta, Selasa (8/12).
GeNose bisa menjadi pilihan untuk deteksi Covid-19 terutama bagi mereka yang kurang nyaman dengan deteksi Covid-19 melalui darah seperti pada alat tes cepat dan spesimen pada uji usap antigen.
"Yang paling penting hanya menggunakan embusan napas karena kalau antigen banyak orang yang sering mengeluh wah hidung saya baru dicolok," ujarnya.
Menristek Bambang menuturkan, saat ini, GeNose sedang dalam proses validasi, terutama untuk melihat akurasinya.
GeNose diperkirakan memiliki akurasi 95 persen dalam mendeteksi Covid-19.
"Hasilnya cukup cepat dan saat ini sedang divalidasi akurasinya, perkiraannya dari validasi yang dilakukan lebih dari 1.000 pasien itu mencapai 95 persen, jadi sangat tinggi dan sangat praktis dan satu lagi relatif murah mungkin Rp 15 ribu per tes kira-kira," ujarnya.
GeNose merupakan alat noninvasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan Covid-19.
Ada tiga bagian utama terkait mekanisme kerja GeNose, yakni larik sensor yang akan merespons terhadap senyawa dalam embusan napas, perangkat elektronik yang didesain khusus untuk membawa senyawa dari embusan napas ke sensor, dan software untuk menganalisis dalam mengungkap keberadaan Covid-19.