REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) harus menerima kenyataan terlempar dari turnamen elite Eropa Liga Champions setelah kalah 2-3 dari RB Leipzig dalam pertandingan terakhir penyisihan Grup H, Rabu (9/12) dini hari WIB. MU akan turun berlaga di Liga Europa.
Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer mengakui sangat berat untuk lolos ketika tertinggal tiga gol melawan tim bagus seperti Leipzig. Solskjaer memilih tak menyalahkan karakter dan usaha pemainnya menyamakan kedudukan guna meraih hasil minimal yang dibutuhkan untuk lolos ke babak 16 besar.
“Tetapi Anda tidak dapat memberi tim keunggulan tiga gol dan berharap untuk kembali. Sudah terlambat, sial menjelang akhir,” ujar Solskjaer usai pertandingan dikutip dari laman resmi MU.
Solskjaer menilai timnya bermain tidak cukup agresif dalam menutup umpan silang atau bola diagonal dari lawan. Ia sudah menduga Leipzig akan banyak memberikan umpan silang ke dalam kotak penalti.
Ketika skor masih 0-1, lanjut Solskjaer, MU masih memiliki semangat menyamakan kedudukan. Tetapi saat skor menjadi 0-3 semuanya menjadi sulit meskipun seluruh pemain sudah memberikan segalanya.
Karena itu, pelatih asal Norwegia itu tak bisa menyalahkan siapapun. Ia justru memuji pemainnya karena mampu meladeni permainan tim bagus. "Selalu. Dengan para pemain ini, selalu. Para pemain ini tidak pernah menyerah. Sangat mudah untuk membiarkan kepala Anda tertunduk dan menyerah, tetapi ini tidak,” katanya.
Solskjaer kemudian mengevaluasi perjalanan MU selama penyisihan yang membuat tersingkir lebih awal. Menurutnya, kekalahan dari Istanbul Basaksehir merupakan kerugian besar. Laga tersebut merupakan poin penting yang semestinya harus diraih.
Solskjaer menerima jika dinilai MU bermain tak cukup baik. Tetapi, kesalahan terbesar dalam perjalanan MU di penyisihan adalah kalah di kandang Basaksehir.