Rabu 09 Dec 2020 12:35 WIB

Larangan Membunuh Orang yang Rajin Ibadah

Membunuh adalah larangan yang sangat dikutuk dalam Islam.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Membunuh adalah larangan yang sangat dikutuk dalam Islam. Terlebih yang dibunuh adalah orang yang rajin dalam beribadah meski kemantapan akhlaknya masih dipertanyakan.

Pakar Tafsir asal Indonesia, Prof Quraish Shihab, dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, menjelaskan suatu kisah tentang larangan tersebut dalam perjalanan hidup Nabi. Suatu ketika, saat Sayyidina Ali bin Abi Thalib pulang dan memberikan harta rampasan dari dakwahnya kepada suku Hamadan kepada Nabi, Nabi pun segera membagikan harta rampasan itu kepada sekian orang antara lain Uyainah bin Badr dan Al-Aqra bin Habis.

Salah seorang hadirin yang menghadiri pembagian harta rampasan yang bermata cekung, berpipi menonjol ke depan, berkerut dahinya, panjang jenggotnya, tercukur rambutnya, dan sarungnya tinggi tiba-tiba keberatan dengan pemberian Nabi. Lalu ia pun berkata: “Wahai Rasulullah, berlaku adillah!”

Rasulullah pun bersabda: “Waylaka, awa lastu ahaqqu an-naasi yattaqillaha,”. Yang artinya: “Sungguh buruk ucapanmu. Bukankah aku orang yang paling wajar berlaku adil?”. Mendengar ini, Khalid bin Walid pun murka dan berkata kepada Nabi: “Izinkan aku memenggal batang lehernya!”.