Rabu 09 Dec 2020 13:08 WIB

KAI Tutup Perlintasan Liar Stasiun Kramat dan Pondokjati

Penutupan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di pelintasan sebidang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Calon penumpang menunggu kereta di Stasiun Kramat, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Calon penumpang menunggu kereta di Stasiun Kramat, Jakarta, Senin (28/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop1 Jakarta menutup pelintasan liar antara Stasiun Kramat dan Stasiun Pondokjati pada Selasa (8/12) malam. Penutupan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di pelintasan sebidang.

"Sebagai upaya untuk mengurangi kecelakaan di pelintasan sebidang kereta api (KA), PT KAI menutup pelintasan liar yang rawan terjadi kecelakaan," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/12).

Eva menjelaskan, sebelum melakukan penutupan perlintasan tersebut, PT KAI sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara memasang spanduk pemberitahuan. Sehingga masyarakat dapat menggunakan pelintasan resmi, yaitu pelintasan nomor 40 Pramuka dan pelintasan Pondokjati.

Selain itu, sambung dia, sebelumnya PT KAI juga sudah menutup sebanyak 27 pelintasan di daerah operasi 1 Jakarta sepanjang 2020. Penutupan itu dilakukan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Pemerintah Daerah (Pemda), Dinas Perhubungan (Dishub), dan aparat keamanan.

"Dari 27 pelintasan yang ditutup tersebut, 23 titik merupakan pelintasan liar, empat titik merupakan pelintasan resmi," jelas dia.

PT KAI pun mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar jalur kereta api, untuk tidak membuat pelintasan ilegal karena dapat membahayakan keselamatan.

"PT KAI terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tertib dalam berlalu lintas dan ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement