Rabu 09 Dec 2020 13:17 WIB

Pemakaman Enam Jenazah FPI Bisa Jadi Klaster

Kerumunan dalam momen dan peristiwa apapun bisa menambah kasus Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Mobil ambulans yang membawa jenazah laskar FPI saat akan meninggalkan RS Polri Kramat Jati di Jakarta, Selasa (8/12). Jenazah laskar FPI yang ditembak di Tol Jakarta-Cikampek itu telah selesai diautopsi dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mobil ambulans yang membawa jenazah laskar FPI saat akan meninggalkan RS Polri Kramat Jati di Jakarta, Selasa (8/12). Jenazah laskar FPI yang ditembak di Tol Jakarta-Cikampek itu telah selesai diautopsi dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengakui pemakaman enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab korban penembakan oleh polisi di tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin dinihari (7/12) yang dihadiri ratusan orang bisa menjadi klaster baru penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Sebab, kerumunan dalam momen dan peristiwa apapun bisa menambah kasus Covid-19.

"Bisa saja, kenaikan kasus virus ini bisa diketahui setelah dua pekan bahkan sebulan mendatang. Sebab, spesimen harus diperiksa, kemudian diolah, dilaporkan dan terungkap klaster baru, kemudian baru telusur kontaknya," kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban saat dihubungi Republika, Rabu (9/12).

Baca Juga

Prinsipnya, ia meminta masyarakat jangan berada di dalam kerumunan apapun peristiwa dan momennya karena terbukti bisa meningkatkan Covid-19. Ia menyontohkan kasus Covid-19 di pesantren yang telah mencapai ribuan kasus, kemudian ibadah di gereja bethel di Bandung Jawa Barat, pertemuan Gowa, Sulawesi Selatan, ibadah di gereja Korea Selatan menambah lima ribuan kasus, hingga nonton bioskop juga menularkan virus ini.

"Jadi, penularan Covid-19 tidak mengenal agama atau apapun momennya. Kerumunan, terutama dalam ruang tertutup itu rawan banget," ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat jangan sekali-sekali ikut berkumpul bersama dengan banyak orang di satu ruangan cukup lama, baik momen melayat, pengajian, syukuran, rapat, kantor, asrama, ibadah di gereja atau masjid. Kalaupun terpaksa keluar, Zubairi meminta masyarakat diminta memakai masker dan jangan terlalu lama dalam kerumunan yaitu maksimal sejam di luar ruangan dan setengah jam dalam ruangan. Ia mengakui, memakai masker bisa melindungi dari penularan.

"Kalau pakai masker yang benar maka perlindungan bisa 90 persen lebih apalagi kalau pakai face mask," ujarnya. Namun, ia menegaskan jika tidak menjaga jarak maka sedikit susah untuk menghindari penularan virus.

Sebelumnya enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab korban penembakan oleh polisi di tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin dinihari (7/12) akhirnya diterimal. Pada Rabu (9/12) pagi enam lpengawal Habib Rizieq itu dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Ratusan anggota laskar FPI dan warga masyarakat menghadiri proses pemakaman enam pengawal Habib Rizieq tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement