REPUBLIKA.CO.ID, ELURU -- Ratusan orang di India mengalami penyakit misterius. Pejabat kesehatan di negara bagian Andhra Pradesh, India mengatakan, ratusan pasien yang dirawat dengan penyakit misterius ditemukan memiliki kandungan timbal dan nikel yang berlebihan dalam darah mereka.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan 277 orang dirawat akibat penyakit tak dikenal di kota Eluru selama akhir pekan lalu. Pihak berwenang di Andhra Pradesh mengatakan timbal dan nikel dalam makanan atau air minum mungkin berada di balik kondisi misterius tersebut.
Penemuan awal oleh para ahli medis menunjukkan bahwa logam ini berkemungkinan besar bertanggung jawab atas penyakit yang menyebabkan banyak orang jatuh pingsan.
Pasien melaporkan berbagai gejala, termasuk kejang dan mual. "Lebih banyak tes sedang dilakukan oleh (Institut Teknologi Kimia India) dan lembaga lainnya dan hasilnya diharapkan segera," tulis sebuah pernyataan dari kantor menteri utama Andhra Pradesh seperti dilansir laman The New Daily, Rabu (9/12).
Seorang pejabat pemerintahan lokal di Eluru Himanshu Shuklaari mengatakan, dari 505 orang yang terkena dampak, sebanyak 370 telah pulih dan lainnya masih dirawat di rumah sakit. Satu orang meninggal dunia.
"Belum jelas apa yang menyebabkan tingginya kandungan timbal dan nikel dalam sampel darah pasien dan penyelidikan terus berlanjut," kata Shukla.
Upaya sanitasi khusus, termasuk pengujian sumber air, sedang dilakukan di Eluru dan daerah pedesaan sekitarnya di mana sebagian besar kasus terjadi. Sebelumnya, pihak berwenang mengumpulkan sampel susu dan air minum dari berbagai titik di Eluru untuk diuji dan mendirikan "ruang kendali" untuk memantau masalah tersebut.
Sekolah dan perguruan tinggi ditutup pada pekan ini dan survei door-to-door diluncurkan untuk mengidentifikasi orang-orang yang menderita penyakit tersebut.
Belum jelas apakah penyakit itu bisa menular. Jika demikian, bagaimana penularannya juga belum diketahui secara pasti. Penyakit misterius itu datang saat India terus memerangi pandemi virus korona, dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia. Andhra Pradesh adalah salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampaknya.