Kamis 10 Dec 2020 05:42 WIB

UNESCO: Jurnalis Perempuan Hadapi Serangan Ganda

Jurnalis perempuan mengalami serangan ganda karena gender dan profesi mereka

Red: Nur Aini
Jurnalis (ilustrasi).
Foto: simplyzesty.com
Jurnalis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur dan Perwakilan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Indonesia, Shahbaz Khan, mengatakan bahwa jurnalis perempuan sering terpapar serangan ganda yang dapat mengancam keselamatan.

“Kita harus mengingat dimensi gender dan keselamatan atas jurnalis, di mana jurnalis perempuan mengalami serangan ganda karena gender dan profesi mereka. Pelecehan dan kekerasan terhadap jurnalis perempuan sangat mengkhawatirkan,” kata Shahbaz dalam Konferensi Regional, menuju Konferensi Kebebasan Pers Dunia, yang diselenggarakan dari Jakarta, Rabu (9/12).

Baca Juga

Dia menjelaskan bahwa dalam hasil awal dari survei global UNESCO yang dipublikasikan dua pekan lalu, dikatakan bahwa 73 persen dari jurnalis perempuan di dunia telah mengalami serangan kekerasan online terkait profesi, di mana di dalamnya terdapat ancaman-ancaman kekerasan fisik dan seksual.

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa perlindungan terhadap jurnalis perlu dilakukan secara holistik yang mencakup semua aspek, termasuk untuk jurnalis laki-laki dan perempuan, dalam lingkungan daring dan luring, serta dalam situasi konflik maupun non-konflik.