REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Miliarder di Inggris yakni Jim Ratcliffe pada akhirnya lebih memilih membangun pabrik mobil di Prancis untuk memproduksi mobil Grebadier baru. Padahal sebelumnya, pemilik perusahaan bahan kimia Ineos itu berjanji memilih Wales untuk membangun pabrik mobilnya itu.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/12), Ratcliffe berubah pikiran dan memilih membangun pabrik mobil tersebut di pabrik yang sebelumny digunakan Mercedes-Benz yang berada di moselle, Prancis.
"Hambach (pabrik) memberi kami kesempatan unik yang tidak bisa kami abaikan untuk membeli fasilitas manufaktur otomotif modern dengan tenaga kerja kelas dunia," kata Ratcliffe.
Padahal, saat rencana pabrik tersebut dibangun di Inggris, diharapkan dapat menciptakan sekitar 500 pekerjaan. Terlebih, Inggris belum lama ini dilanda penutupan pabrik Ford yang mempekerjakan 1.700 orang. Kabar tersebut muncul saat Honda mengumumkan akan menghentikan produksi di pabriknya yang berada di Inggris karena kekurangan suku cadang karena terhambat pembatasan Covid/19 dan Brexit.
Anggota Parlemen Buruh untuk Ogmore, Chris Elmore mengungkapkan dalam cuitan Twitter pribadinya, keputusan Ratcliffe merupakan pukulan telak bagi daerah-daerah yang terkena dampak di Wales. “Pemilik Ineos Sir Jim Ratcliffe adalah seorang Brexiteer vokal, dengan lantang memproklamasikan manfaat meninggalkan UE. Hari ini, kita dapat melihat klaimnya kosong seperti janjinya," ungkap Elmore.
Sementara itu, Juru Bicara Bidang Bisnis Demokrat Liberal, Sarah Olney menilai keputusan Ratcliffe sangat buruk. "Keputusan ini akan menghancurkan ratusan pekerja yang sekarang akan kehilangan pekerjaan sebelum Natal dan di tengah resesi terdalam dalam satu generasi,” jelas Olney.
Ratcliffe sebelumnya merupakan juru kampanye terkemuka bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa menjelang referendum 2016. Ratcliffe kala itu menyatakan Inggrid dapat berkembang sebagai negara merdeka dan tidak membutuhkan orang-orang di Eropa dalam mengelola negara.
Pada September 2020, terungkap bahwa Ratcliffe telah meninggalkan Inggris untuk tinggal di Monako. Keputusannya untuk pindah adalah untuk menyelamatkannya sekitar 4 miliar poundsterling dalam pembayaran pajak.