Kamis 10 Dec 2020 09:56 WIB

Pendukung Paslon Pemenang Pilkada Diminta tak Euforia

Seluruh pihak diminta menjaga kondusifitas keadaan dan protokol kesehatan ketat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Petugas mengantre untuk mengembalikan logistik hasil Pilkada Kota Surabaya di Kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020). Setelah dilakukannya penghitungan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), logistik Pilkada Kota Surabaya 2020 diserahkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas mengantre untuk mengembalikan logistik hasil Pilkada Kota Surabaya di Kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020). Setelah dilakukannya penghitungan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), logistik Pilkada Kota Surabaya 2020 diserahkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeklaim, penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada serentak di 19 kabupaten/ kota di Jatim berjalan lancar, aman, dan kondusif. Khofifah menyebut, masyarakat Jatim telah menyalurkan hak pilihnya secara demokratis dan tetap disiplin  menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mengingat Pilkada digelar di masa pandemi Covid-19. "Dari data kami, total TPS ada sejumlah 48.607 titik, dan total pemilih tercatat berjumlah 18.615.191 orang yang tersebar di 386 kecamatan dan 4.789 desa atau kelurahan," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (10/12). 

Khofifah mengingatkan, setelah proses pemungutan suara, masih ada proses penghitungan suara, hingga penetapan pasangan kepala daerah terpilih. Hingga seluruh proses tersebut selesai, ia meminta seluruh pihak untuk saling menjaga kondusivitas dan menjaga protokol kesehatan dengan ketat."Seluruh pihak, masing-masing pasangan calon, relawan, dan simpatisan, selanjutnya saya harapkan untuk terus saling menjaga suasana yang kondusif di Jatim, baik di masa perhitungan suara hingga penetapan kepala daerah terpilih," ujar Khofifah. 

Khofifah mengimbau para pendukung pasangan calon yang nantinya ditetapkan sebagai pemenang, agar tidak melakukan perayaan atau euforia berlebihan. Apalagi sampai sampai mengabaikan protokol kesehatan. Penyebaran Covid-19 menurutnya harus tetap dikendalikan."Siapapun yang menang nanti biasanya tingkat RT syukuran, tingkat RW syukuran. Tolong dijaga, jangan sampai ada proses berkerumun  yang melonggarkan protokol kesehatan," ujar Khofifah.

Ia mewanti-wanti, penyebaran Covid-19 belum berhenti sehingga kehati-hatian harus terus dijaga. Khofifah mengatakan, demokrasi tetap harus berjalan, namun yang utama masyarakat harus tetap sehat. “Mari kita laksanakan proses demokrasi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat,” kata Khofifah.

Khofifah mengaku, Pemprov Jatim juga menyiapkan posko pengaduan Pilkada yang bertempat di sayap kanan gedung negara Grahadi. Posko ini selain untuk monitor berbagai tahapan Pilkada, juga untuk kordinasi layanan kesehatan yang dibutuhkan, mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement