Kamis 10 Dec 2020 10:25 WIB

Gibran dan Bobby Unggul, PDIP Minta Pembuktian Kualitas

Gibran dan Bobby unggul di Pilwalkot Solo dan Medan berdasarkan hasil hitung cepat.

Calon Wali Kota Solo nomer urut satu Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan istri Selvi Ananda (kanan) menggunakan hak pilihnya pada Pilkada serentak 2020 di TPS 22, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Pemilihan Wali Kota Solo pada Pilkada serentak 2020, PDI Perjuangan mengusung Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Teguh Prakosa yang bersaing dengan pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo (Bajo) yang maju melalui jalur non partai (independen).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Calon Wali Kota Solo nomer urut satu Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan istri Selvi Ananda (kanan) menggunakan hak pilihnya pada Pilkada serentak 2020 di TPS 22, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Pemilihan Wali Kota Solo pada Pilkada serentak 2020, PDI Perjuangan mengusung Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Teguh Prakosa yang bersaing dengan pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo (Bajo) yang maju melalui jalur non partai (independen).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Binti Sholikah, Ronggo Astungkoro, Rizkyan Adiyudha

Putra dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meraih sukses pada Pilkada 2020 berdasarkan hasil hitung cepat. Gibran Raka Buming Raka yang berpasangan dengan Teguh Prakosa diklaim unggul 85,14 persen di Pilwalkot Solo, sementara Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman unggul di Pilkada Kota Medan dengan 55,26 persen.

Baca Juga

Pada Rabu (9/12) sore, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo mengumumkan hasil hitung cepat mereka, di mana pasangan Gibran-Teguh unggul jauh dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) yang hanya meraih 14,86 persen suara.

Total suara yang masuk yakni 206.204 suara. Jumlah TPS yang masuk sebanyak 954 TPS dari total 1.231 TPS di Kota Solo. Gibran-Teguh meraih 175.562 suara, Bajo mendapat 30.642 suara, sedangkan surat suara tidak sah/rusak sebanyak 28.560.

Menanggapi hasil hitung cepat tersebut, Gibran menyatakan menang atau kalah urusan belakangan, yang terpenting semua warga Solo sehat. Gibran bersyukur lantaran pelaksanaan pilkada kali ini berjalan lancar.

Antusiasme warga ke tempat pemungutan suara (TPS) juga dinilai cukup baik. Dia berterima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, dan TNI/Polri sehingga kegiatan pemungutan suara berjalan lancar.

"Ini masih quick count, masih tunggu hasil resmi KPU. Angka-angka urusan belakangan, yang penting pilkada lancar dan warga sehat semua," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut saat jumpa pers di kantor DPC PDIP Solo, Rabu sore.

Meski telah unggul dalam hitung cepat, Gibran mengaku tidak ada selebrasi sama sekali. Sebab, Pilkada berlangsung dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Garis bawahi ke semua pendukung yang ada di luar sana, hari ini tidak ada selebrasi sama sekali. Karena masih di tengah pandemi," ucapnya.

Sementara itu, Teguh Prakosa, mengatakan, adanya target kemenangan 92 persen dan tingkat kehadiran 80 persen dimaksudkan oleh pimpinan partai dan tim pemenangan mewajibkan kepada seluruh struktur pemenangan agar bekerja dengan sungguh-sungguh. "Bilamana hasilnya sudah maksimal, maka ini yang harus kita terima. yang penting tidak ada klaster pilkada," ujar Teguh.

Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan, menjelaskan, hasil hitung cepat biasanya tidak akan banyak bergeser. Biasanya, kalau sudah lebih 60 persen data masuk pergeserannya tidak akan signifikan.

"Usaha sekuat apapun usaha kita akhirnya Allah SWT yang menentukan. Akan kami jadikan evaluasi untuk hal-hal teknis," ujar Putut.

Untul Pilwalkot Medan, lembaga survei Indo Barometer memprediksi pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman unggul. Prediksi itu didapatkan berdasarkan quick real count yang Indo Barometer lakukan di Kota Medan, Sumatera Utara.

“Dari hitungan quick real count yang di lakukan Indo Barometer, diprediksi pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman unggul di Pilkada Kota Medan,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam keterangannya, Kamis (10/12).

Prediksi itu Qodari dapatkan dari hasil suara sementara yang masuk di 4.303 TPS yang tersebar di 21 kecamatan di Kota Medan. Hingga Rabu (9/12) sore, hasil quick real count sementara Indo Barometer di Pilkada Kota Medan menunjukkan pasangan calon nomor urut dua itu unggul di angka 161.372 atau 55,26 persen.

Sementara, pasangan nomor urut satu, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh 130.632 atau 44,74 persen. Dari data tersebut, Qodari memproyeksikan  bahwa total suara sah di Kota Medan akan mencapai sekitar 737.000 suara.

“Proyeksi saya dengan data di atas nanti suara sah mencapai 737.000 suara. Dengan DPT Kota Medan 2020 sebanyak 1.601.000 orang maka 737.000 sama dengan  46 persen," kata Qodari.

Qodari mengungkapkan, suara sah di Kota Medan ini juga akan meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Pilkada pada 2015. Menurut dia, suara sah pada waktu itu sebesar 24 persen dan partisipasi pemilih di angka 25,3 persen.

“Ini merupakan prestasi bagi warga Kota Medan. Semoga Kota medan tidak lagi menjadi daerah dengan tingkat partisipasi pilkada paling rendah di Indonesia," jelas dia.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta Gibran dan Bobby untuk membuktikan diri mereka sebagai kepala daerah. Hal tersebut disampaikan menyusul kemenangan kedua keluarga presiden Joko Widodo itu dalam Pilkada Solo dan Medan berdasarkan hitung cepat.

"PDIP secara jernih ingin juga menyampaikan harapan bahwa usai penetapan definitif, nantinya Mas Gibran dan Mas Bobby membuktikan kualitas kepemimpinannya sebagai kepala daerah di Solo dan Medan," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Rabu (9/12).

Menurutnya, hal tersebut terlebih mengingat Indonesia masih berada di tengah pandemi Covid-19. Dia berharap Gibran dan Bobby mampu membawa masyarakat di daerahnya masing-masing bergotong royong menyelesaikan isu kesehatan maupun ekonomi.

Dia mengatakan, harapan serupa juga disampaikan kepada para kepala daerah lainnya dari PDIP. Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Jokowi ini mengatakan, PDIP sudah memberi bekal terkait tata kelola pemerintahan hingga semangat anti korupsi melalui sekolah partai.

Hasto mengatakan, adalah komitmen Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sejak awal untuk memastikan PDIP sebagai organisasi yang menghasilkan kepemimpinan muda berkualitas. Menurutnya, hal itu diperlihatkan melalui sosok Jokowi, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Hendrar Prihadi, Hasto Wardoyo hingga Abdullah Azwar Anas.

"Kemenangan ini adalah bukti kedaulatan rakyat dalam melihat sosok calon pemimpin daerah," katanya.

Hasto mengingatkan, walau hitung cepat dan real count sementara sudah menunjukkan arah kemenangan, masih ada beberapa fase yang harus dilalui sebelum penetapan pemenang dan dilantik. Lanjutnya, momen saat ini penting untuk mengawal proses rekapitulasi suara.

"Mengawal proses rekap ini juga adalah bentuk apresiasi partai atas rakyat yang sudah berbondong-bondong ke TPS," kata Hasto.

photo
Sejumlah kegiatan dilarang pada masa kampanye Pilkada 2020 terkait pandemi Covid-19. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement