Kamis 10 Dec 2020 12:44 WIB

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fase III Tunjukkan Reaksi Aman

Tim namun belum bisa memastikan efektivitas vaksin Covid-19 Sinovac.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis memberikan surat vaksinasi COVID-19 kepada warga saat simulasi di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Simulasi vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menyampaikan sosialisasi tentang vaksin COVID-19 yang saat ini masih dalam tahap uji klinis.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas medis memberikan surat vaksinasi COVID-19 kepada warga saat simulasi di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Simulasi vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menyampaikan sosialisasi tentang vaksin COVID-19 yang saat ini masih dalam tahap uji klinis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad) mengungkapkan hasil vaksinasi Covid-19 terhadap relawan setelah satu bulan menunjukkan reaksi yang positif. Para relawan tidak menunjukkan gejala atau dampak negatif dari proses penyuntikan yang telah dilakukan.

"Baru satu bulan yang ada (hasilnya), bagus, aman (relawan)," ujar Ketua Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (10/12).

Baca Juga

Ia mengatakan, vaksinasi tahap pertama sudah dilakukan kepada 1.620 relawan. Namun, pada vaksinasi tahap kedua hanya kepada 1.610 relawan sebab sebanyak 10 orang relawan berhalangan hadir dengan berbagai alasan.

"Ada yang berhalangan hadir, ada yang keluar kota, pindah rumah, kerjaannya pindah tapi itu sesuai perkiraan. Saya kasih droup out 5 persen sedikit sekali," ungkapnya.

Menurutnya, tim terus memantau kondisi keamanan para relawan pascapenyuntikan yaitu pada 30 menit awal, satu bulan, tiga bulan dan enam bulan. Selama itu, pihaknya akan menelepon para relawan untuk mengecek kondisi kesehatan termasuk para relawan diminta datang ke tempat vaksinasi.

Prof Kusnandi melanjutkan, belum bisa mengatakan jika vaksin Covid-19 Sinovac sudah efektif. Ia harus terlebih dahulu harus membandingkan hasil vaksinasi kepada relawan dengan vaksin Covid-19 maupun placebo. "Kan dibandingkan yang dapat vaksin sama placebo, sekarang terlalu dini (hasilnya)," ujarnya.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga Rabu (9/12) kemarin mencapai 592.900 kasus. Yaitu, terdiri dari 487.445 kasus dan 18.171 kasus meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement