REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, dalam sorotan. Ia gagal membawa Nerazzurri menembus babak 16 Besar Liga Champions musim 2020/2021.
Pada matchday keenam Grup B, Inter bermain imbang 0-0 dengan Shakhtar Donetsk. Hasil di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (10/12) dini hari WIB, membuat skuat biru hitam berada di posisi juru kunci klasemen akhir.
Dua musim beruntun, Inter di era Conte, gagal melangkah ke fase sistem gugur. Rupanya sang arsitek tim memiliki catatan buruk di kompetisi terelite Benua Biru.
Okelah, saat menekuni dunia kepelatihan, Conte pernah membawa Juventus dan Chelsea, menjuara liga domestik. Lalu bagaimanan dengan rekor allenatore kelahiran Lecce itu di Eropa?
"Ia hanya mampu meraih tiga kemenangan dalam 15 pertandingan terakhir pada ajang Liga Champions," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia.
Itu digabung dari masa tugasnya di Chelsea dan di Inter. Sisanya, dalam periode tersebut, Conte mengoleksi hasil imbang, dan kekalahan, masing-masing di enam partai.
Jika dihitung secara keseluruhan, Conte mendapatkan 12 kemenangan, 11 imbang, dan 11 kekalahan, pada ajang Liga Champions. Ini sudah termasuk dengan kiprah yang bersangkutan di Juve.
Prestasi terbaiknya, membawa Juve menembus perempat final musim 2012/2013. Pada fase tersebut, pasukan hitam-putih kalah agregat 0-4 dari Bayern Muenchen.
Berbagai fakta di atas, berpotensi mengganggu masa depan Conte di Inter Milan. Belakangan mulai terdengar seruan penggemar yang meminta klub memecat mantan arsitek tim nasional Italia itu.
Apa pun itu, kini fokus Conte hanya pada ajang Serie A Italia. Armada La Beneamata bakal memiliki keunggulan dari segi kebugaran, dibandingkan dengan penghuni papan atas lainnya. Sebab tim seperti AC Milan, AS Roma, Juventus, dan Napoli masih berbagi fokus di berbagai kompetisi.