Kamis 10 Dec 2020 14:16 WIB

Ruang Isolasi Tambahan Disiapkan Antisipasi Klaster Pilkada

Wisma Kesehatan Ciloto disiapkan sebagai ruang isolasi Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah tenaga medis menata tempat tidur di ruangan isolasi pasien COVID-19. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Sejumlah tenaga medis menata tempat tidur di ruangan isolasi pasien COVID-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menyiapkan ruangan isolasi tambahan. Ruang ini disiapkan sebagai upaya antisipasi melonjaknya temuan kasus positif Covid-19 setelah pemilihan kepala daerah usai atau klaster pilkada,

Dinkes Cianjur berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menambah ruangan di Wisma Kesehatan Ciloto, kawasan Puncak. "Dari 450 ruang isolasi yang ada, baik di rumah sakit atau vila khusus dan Wisma Kesehatan Ciloto, saat ini penuh, sehingga pasien baru yang akan menjalani isolasi terpaksa mengantre," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, di Cianjur Kamis.

Baca Juga

"Kami akan mengajukan penambahan ruangan di Wisma Kesehatan Ciloto sebagai upaya antisipasi kembali meningkatnya temuan pasien positif usai pilkada. Rencana penambahan yang diajukan sebanyak 50 ruangan, agar pasien yang saat ini menjalani isolasi di rumah dapat tertampung," tambahnya.

Sedangkan terkait tingkat kesembuhan pasien selama satu bulan terakhir, kata dia, baru mencapai 60 persen dari 706 orang. Jumlah itu menurun dibandingkan bulan sebelumnya karena munculnya temuan baru, termasuk klaster keluarga dan pondok pesantren yang jumlahnya mencapai 100 orang.

Yusman menjelaskan berbagai upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan, tes cepat serta usap atau RT-PCR(reverse-transcriptase polymerase chain reaction) dilakukan di berbagai kalangan dan lingkungan karena penularan terjadi secara sporadis. Apalagi, kata dia, ditambah letak geografis Cianjur yang dikelilingi daerah zona merah membuat penularan sulit dikendalikan.

"Saat pilkada berlangsung, tingkat penularan rentan terjadi meski berbagai upaya dilakukan termasuk menerapkan protokol kesehatan ketat selama pemilih menyalurkan aspirasinya. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan sebelum dan sesudah, mengunakan APD dan tidak berkerumun," katanya.

Pihaknya berharap setelah pilkada usai tidak terjadi penularan atau temuan pasien baru dengan jumlah besar. Namun sebagai upaya antisipasi Dinkes akan mengencarkan tes RT-PCR di berbagai lingkungan termasuk perkantoran milik pemerintah dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement