REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur nyenyak menjadi bagian penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, sebagian orang mungkin tidak mendapat tidur nyenyak delapan jam setiap malam.
Menurut penelitian terbaru, tidur selama enam jam bisa menjadi awal mula buruknya kualitas tidur. Itulah yang ditemukan para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania dalam studi tidur mereka.
Para peneliti mengambil sampel dari 48 orang dewasa berusia 21 sampai 38 tahun. Mereka diminta membatasi jam tidurnya menjadi empat, enam, hingga delapan jam setiap malam selama dua pekan.
Untuk setiap kelompok, para peneliti menguji kinerja kognitif dan waktu reaksi peserta setiap dua jam ketika mereka bangun. Dari pantauan, mereka yang tidur delapan jam penuh menunjukkan kinerja terbaik.
Sementara, mereka yang hanya tidur empat jam semalam menunjukkan kinerja yang lebih buruk setiap hari. Hal yang mengejutkan justru datang dari kelompok tidur enam jam.
Laman Fast Company melaporkan, dikutip Kamis (10/12), kelompok yang berhasil tidur selama enam jam mampu bertahan hingga sekitar hari ke-10 penelitian. Dalam beberapa hari terakhir percobaan, subjek yang dibatasi tidur maksimal enam jam per malam menunjukkan kinerja kognitif yang sama buruknya dengan orang yang tidak diizinkan tidur sama sekali.
Hanya menutup mata selama enam jam sama buruknya dengan tidak tidur selama dua hari berturut-turut. Kelompok yang hanya mendapatkan waktu tidur empat jam setiap malam menunjukkan kinerja yang sama buruknya, tetapi mereka mencapai titik terendah lebih cepat.
Studi ini memiliki ukuran sampel yang kecil. Namun, salah satu temuan dari studi ini menyebutkan bahwa mereka yang berada dalam kelompok enam jam bahkan tidak berpikir bahwa mereka mengantuk, meskipun hasil tes mereka lebih buruk. Berdasarkan hal studi ini, pertimbangkanlah kembali, apakah anda benar-benar sudah cukup tidur atau tidak.