Kamis 10 Dec 2020 15:56 WIB

Okupansi Hotel Cianjur untuk Libur Akhir Tahun Masih Rendah

Biasanya, pada pekan pertama Desember, okupansi hotel Cianjur sudah sampai 50 persen.

Kamar hotel (ilustrasi). PHRI Cianjur optimistis tingkat pemesanan akan meningkat menjelang pergantian tahun.
Foto: Antara/Noveradika
Kamar hotel (ilustrasi). PHRI Cianjur optimistis tingkat pemesanan akan meningkat menjelang pergantian tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat okupansi hotel dan restoran menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, masih terbilang rendah dibandingkan tahun lalu. Angkanya baru 25 persen karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang masih diterapkan sejumlah wilayah, terutama Jabodetabek.

"Biasanya, tahun sebelumnya, pada pekan pertama Desember, anggota PHRI sudah menerima pesanan sampai 50 persen, namun saat ini angka pesanan masih rendah, paling tinggi di angka 25 persen untuk malam Natal dan Tahun Baru karena PSBB yang masih berlaku di sejumlah wilayah zona merah," kata Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja, saat dihubungi di Cianjur, Kamis.

Baca Juga

PHRI Cianjur optimistis tingkat pemesanan akan meningkat menjelang pergantian tahun. Meski terjadi lonjakan menjelang akhir tahun, Nano mengimbau anggotanya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama terkait pembatasan tamu 50 persen dari kamar yang ada serta menerapkan protokol kesehatan ketat bagi setiap tamu yang datang sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya.

"Harapan kami menjelang akhir tahun ada peningkatan okupansi maksimal di angka 50 persen, karena selama pandemi okupansi hotel terus menurun, meski sempat mengalami kenaikan pada bulan Oktober, namun terus menurun hingga saat ini karena PSBB kembali diperpanjang di sejumlah wilayah," kata Nano.

Sementara itu, Markom Manager Le Eminence Hotel Rizky Sutrisna, mengatakan menjelang libur panjang akhir tahun, baru kali ini tingkat pemesanan kamar hotel masih di bawah 25 persen. Artinya, terjadi penurunan jauh dibandingkan tahun sebelumnya pada tanggal yang sama, yakni tingkat pemesanan sudah di atas 50 persen untuk akhir tahun.

"Untuk tahun ini, menurun drastis. Pekan ini, angka pemesanan baru 22 persen dari kapasitas yang ada dan diperbolehkan selama pandemi. Untuk meningkatkan angka pesanan, selain menjamin kesehatan lingkungan hotel yang selalu mendapat perhatian dinas terkait, kami berikan diskon bagi tamu yang akan menghabiskan libur panjang akhir tahun," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement