REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Muhammad Farhan mengatakan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, saat ini lebih tertarik dengan film-film karya sineas lokal. Selain karena ceritanya yang menarik, film Indonesia juga lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Farhan berkaca pada pengalamannya sendiri dengan buah hatinya. Farhan yang terkenal sebagai presenter dan aktor ini mendapati anandanya belakangan lebih menggemari film Indonesia.
"Saya kasih film-film Star Wars ke anak saya, dia suka sekali, tapi makin ke sini anak saya kurang suka karena Star Wars enggak related," kata Farhan yang juga anggota Komisi I DPR RI dalam Vital Voices Festival (VVF) 2020 yang diselenggarakan oleh Perum Perusahaan Film Negara (PFN), Kamis.
Sementara itu, ketika menonton film karya Ernest Prakasa, anak Farhan langsung menyukainya. Farhan menyebut dua di antara garapan Ernest, yakni Susah Sinyal dan Cek Toko Sebelah.
"Dia suka karena ceritanya related dengan kehidupan orang Indonesia," kata Farhan.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa film adalah medium komunikasi yang sangat luwes untuk menyampaikan gagasan-gagasan tentang ideologi bangsa. Hal ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila hingga mudah dipahami masyarakat.
"Film berperan dalam pembentukan karakter dan dapat berkomunikasi maksimal, khususnya pada anak muda. Dengan kritisnya anak-anak muda saat ini, maka diperlukan cara komunikasi baru dan seperti diketahui film saat ini diketahui jadi salah satu bahasa untuk berkomunikasi termasuk pada anak di bawah umur," ujar Lestari.
Direktur Utama Perum PFN Judith J Dipodiputro mengatakan, saat ini tantangan yang dihadapi oleh industri film dan konten adalah keterlibatan berbagai pihak untuk saling membantu dan bahu-membahu dalam memperkuat perfilman Indonesia. Menurutnya, penting ada dukungan dari stakeholder untuk memproduksi film dan konten yang membangkitkan cinta dan penghargaan terhadap sejarah, budaya, bangsa, dan negara Indonesia.
"Tantangannya adalah agar substansi itu bisa kita transformasikan untuk jadi sesuatu yang berkelanjutan," kata Judith.