Kamis 10 Dec 2020 17:28 WIB

Tahun Depan Produksi Batu Bara Dipatok 550 Juta Ton

Target produksi batu bara tahun depan tidak berubah dibandingkan tahun ini.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/10/2020). Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan pada tahun depan produksi batu bara dipatok sebesar 550 juta ton.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/10/2020). Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan pada tahun depan produksi batu bara dipatok sebesar 550 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan pada tahun depan produksi batu bara dipatok sebesar 550 juta ton. Jumlah ini tidak mengalami kenaikan mengingat adanya dampak pandemi covid-19.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Sujatmiko menyampaikan, penetapan target tersebut mempertimbangkan kapasitas produksi batubara dari perusahaan, serta pemulihan dari dampak pandemi covid-19 di dalam negeri maupun pasar ekspor.

Baca Juga

"Rencana ini sama dengan tahun 2020 karena kita masih mempertimbangkan recovery akibat pandemi covid-19. Ini yang menjadi dasar kita untuk menetapkan rencana 2021," kata Sujatmiko dalam acara Minerba Virtual Expo, Kamis (10/12).

Adapun realisasi produksi tahun ini mendekati target. Sujatmiko mengungkapkan, realisasi produksi batu bara nasional per 10 Desember ini sudah di angka 514,20 juta ton atau sekitar 93,49 persen dari target.

"Sebagai gambaran, produksi batu bara yang tahun ini 550 juta ton, saat ini sudah mencapai 514 juta ton atau sekitar 94 persen dengan harapan di akhir tahun target tidak jauh dari 550 juta ton," sebutnya.

Merujuk data dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM, dari realisasi produksi tersebut, sebanyak 218,17 juta ton dipasok ke pasar ekspor. Sedangkan 108,45 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement