REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sutradara Monty Tiwa telah rampung menggarap proyek serial orisinal WeTV, My Lecturer, My Husband. Setelah menyelesaikan serial delapan episode itu, Monty mengaku ketagihan membuat karya serupa.
Monty yang biasa mengarahkan film layar lebar mengatakan, mengerjakan serial berbeda dengan film. Dia mengaku banyak mempelajari rambu dan trik baru membuat serial yang tak bisa dianggap remeh.
"Tadinya saya pikir sama saja dengan layar lebar, tapi ternyata tidak. Series ini, ada ketagihan tersendiri, ini barang baru buat saya,” kata Monty dalam acara virtual exclusive screening Episode 1, Kamis (10/12).
Terkait dinamisme mengerjakan serial, Monty mengatakan, seorang sutradara menyebut itu sebagai sinergi semua lini, mulai dari sisi kreatif, kru di lapangan, pemain, dan pihak eksekutif produser. Dia menyebut, proyek serial sangat menguras energi karena membutuhkan waktu syuting satu hingga dua bulan.
Menurut Monty, banyak hal yang perlu dikompromikan dalam menggarap serial. Lalu, keberlanjutan mengembalikan mood, baik pemain dan kru, menjadi tantangan tersendiri.
Bagaimana cara menjaga keberlanjutan itu? Monty menekankan satu kata kunci, yakni frekuensi. Dia mengaku beruntung karena semua tim produksi dan kru di lapangan punya satu frekuensi sama.
“Kami saling support dan jaga. Salah satu hal yang ketagihan bikin series. Seriap orang membantu satu sama lain," ujar dia.