Jumat 11 Dec 2020 02:14 WIB

Ternyata Erdogan Juga Minta Pemain Basaksehir Keluar Stadion

Laga sempat ditunda di tengah jalan akibat insiden rasialisme.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Presidensi Turki via AP, Pool
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pertandingan Liga Champions antara Istanbul Basaksehir melawan Paris Saint-Germain (PSG) terpaksa ditunda di tengah jalan akibat insiden rasialisme pada Rabu (9/12). Adapun para pemain Basaksehir memutuskan untuk keluar dari lapangan ketimbang harus kembali bermain sepak bola.

Jurnalis Sky Sport Italia, Alessandro Alciato dikutip Football Italia, Rabu (9/12) melaporkan pertandingan PSG melawan Basaksehir di Stadion Parc des Princes, tidak dilanjutkan lantaran adanya panggilan telepon dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Laporan tersebut mengungkapkan seorang pemain Basaksehir pergi ke para pemain PSG untuk mengatakan bahwa Erdogan memerintahkan para pemain untuk tidak kembali bermain di atas lapangan.

Insiden berawal pada menit ke-15, wasit Ovidiu Hategan melepas kartu merah kepada asisten pelatih Basaksehir, Pierre Webo karena protes. Tindakan Hategan ini berdasarkan saran dari wasit keempat, Sebastian Coltescu. Namun sepertinya ada ucapan Coltescu yang tidak berkenang di hati Webo.

Alhasil, Webo dan wasit keempat tampak bersitegang. Setelah itu, situasi memanas dengan Demba Ba yang duduk di bangku cadangan tampak emosional.

Menyusul sikap penyerang, Demba Ba, pemain kedua kubu bergerombol di pinggir lapangan berdiskusi dengan wasit Ovidiu Hategan. Pemain Istanbul kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan. Sikap ini diikuti oleh para pemain dari Les Parisiens. Laga akhirnya dilanjutkan pada Kamis (10/12) dan PSG menang 5-1 atas Basaksehir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement