Jumat 11 Dec 2020 09:46 WIB

Beli Senjata Rusia, Turki Disanksi AS

Sanksi AS mengincar lembaga pertahanan Turki.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Sistem misil S-400 milik Rusia. Modifikasi S-400 dan S-300 membuatnya dapat digunakan untuk berbagai jenis rudal. Ilustrasi.
Foto: EPA
Sistem misil S-400 milik Rusia. Modifikasi S-400 dan S-300 membuatnya dapat digunakan untuk berbagai jenis rudal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) bersiap memberlakukan sanksi ke Turki atas pembelian sistem pertahanan S-400 dari Rusia tahun lalu. Sanksi yang disampaikan lima orang sumber termasuk dua pejabat AS ini tampaknya akan semakin memperburuk hubungan dua sekutu NATO tersebut.  

Langkah yang sudah lama diantisipasi itu tampaknya akan membuat Ankara marah dan memperumit hubungan dengan pemerintah Presiden terpilih AS Joe Biden. Para sumber mengatakan sanksi itu mungkin akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga

Pada Kamis (10/12), para sumber mengatakan sanksi tersebut mengincar lembaga pertahanan Turki,  Presidency of Defence Industries dan ketuanya Ismail Demir. Sanksi itu cukup merusak tapi lebih sempit dibandingkan yang diprediksi para pengamat.

Usai berita sanksi tersebut muncul lira Turki turun 1,4 persen. Sanksi-sanksi AS dapat merusak perekonomian Turki yang terpuruk karena dampak pandemi virus korona, inflasi dua digit dan terkurasnya cadangan devisa. Pejabat Turki mengatakan sanksi-sanksi tersebut akan menjadi bumerang dan merusak hubungan dua anggota NATO.  

"Sanksi-sanksi itu tidak akan memberikan hasil tapi kontra-produktif, sanksi-sanksi itu hanya merusak hubungan, Turki memilih menyelesaikan masalah ini dengan diplomasi dan negosiasi, kami tidak menerima pemaksaan satu pihak," kata pejabat tersebut, Jumat (11/12).

Keputusan ini melampaui isu hubungan AS dengan Turki. Karena dengan sanksi ini Negeri Paman Sam juga menyebarkan pesan ke mitra-mitranya di seluruh dunia untuk tidak membeli peralatan militer dari Rusia.

Presiden Turki Tayyip Erdogan berharap ancaman AS kosong. Ia yakin hubungan baik yang ia bangun dengan Presiden Donald Trump dapat melindungi Ankara dari sanksi AS.

Trump yang memiliki hubungan baik dengan Erdogan selalu menentang sanksi terhadap Turki walaupun sudah disarankan penasihatnya untuk melakukan itu. Salah satu sumber mengatakan sejak Juli 2019 lalu pejabat pemerintahan Trump sudah merekomendasikan pada presiden untuk memberikan sanksi ke Ankara ketika pemerintah Turki mulai mendapat kiriman S-400 Rusia.

Sumber tersebut menambahkan tampaknya sanksi-sanksi tetap diberlakukan. Walaupun Trump tidak bertindak.

Versi terakhir undang-undang otorisasi anggaran pertahanan tahunan sebesar 740 miliar dolar AS yang diperkirakan akan diputuskan Senat pekan ini akan memaksa Washington untuk memberlakukan sanksi dalam 30 hari. Salah satu sumber mengatakan sanksi ini dijadwalkan sudah diberlakukan sebelum undang-undang anggaran tersebut disahkan.

Sejumlah sumber mengatakan mereka memprediksi sanksi itu akan diumumkan pada Jumat ini. Tapi salah satu sumber menyebut itu dapat disampaikan kapan pun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement