REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal menyelesaikan fase grup Liga Europa dengan produktivitas tinggi, yaitu 20 gol hanya dalam enam pertandingan. Angka itu dua kali lipat dari yang dilakukan skuad asuhan Mikel Arteta tersebut dalam 11 pertandingan di Liga Primer Inggris.
Di samping itu, the Gunners jadi satu-satunya tim yang meraih hasil sempurna di kompetisi Eropa musim ini, dengan kemenangan 100 persen dari enam pertandingan grup. Namun statistik bisa dimanipulasi. Tapi kenyataan dalam kekalahan 2-0 oleh Spurs, dimana Arsenal melakukan 44 kali umpan, tapi tak menghasilkan satu gol pun.
Pada pertandingan Jumat (11/12) dini hari, mereka hanya menyelesaikan 16 umpan, tapi mencetak empat gol, dan tak ada satu pun yang tercipta dari tengah gawang. Dalam kekalahan terakhir atas Wolves dan Tottenham, Arsenal terpaksa melakukan umpan demi umpan, saat menghadapi lawan dengan pertahanan ketat.
Setelah pertandingan melawan Wolves, Arteta mempertahankan taktiknya. ''Saya pikir ini pertama kalinya di Liga Primer Inggris, kami melakukan 33 umpan. Saya kasih tahu kalian, bahwa jika kami melakukannya secara konsisten, kami akan mencetak banyak gol,'' ucap Arteta, dikutip dari Football.london, Jumat (11/12).
Mungkin itu jadi filosofi sepak bola Arteta. Tapi kenyataannya tak cocok digunakan di Liga Inggris. Hanya tiga dari 56 gol Pierre-Emerick Aubameyang, yang dicetak dengan kepalanya. Sementara Eddie Nketiah hanya mencetak satu gol melalui sundulan, sejak debutnya melawan Norwich pada 2017. Sementara Alexandre Lacazette tak cukup bagus dalam duel udara.