Jumat 11 Dec 2020 17:36 WIB

Dianggap Menghina, Warganet China Boikot Running Man

Running Man termasuk acara TV produksi Korea Selatan yang populer di China.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Salah satu episode Running Man. Acara TV Korea Selatan ini sangat populer di China.
Foto: Soompi
Salah satu episode Running Man. Acara TV Korea Selatan ini sangat populer di China.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Warganet CHina menyerukan boikot acara TV Korea Selatan, Running Man, karena dianggap telah "menghina" negaranya. Kontroversi ini dipicu setelah penayangan episode variety show populer tersebut yang menunjukkan permainan investasi real estat di seluruh dunia.

Dalam acara tersebut, para pemain sedang bermain Blue Marble. Permainan itu memperlihatkan China dan Taiwan seolah ditempatkan berdampingan di papan, lengkap dengan bendera masing-masing.

Baca Juga

Banyak penonton China yang melihat hal itu sebagai dukungan untuk kemerdekaan Taiwan. Warganet pun mengkritik perusahaan produksi Korea Selatan Urban Works Media dan jaringan distributor SBS karena dianggap telah menghina China dengan penayangan acaranya tersebut.

“Saya merasa tidak bisa berkata-kata, saya tidak akan lagi menonton Running Man,” kata salah satu komentar warganet di Weibo, layanan media sosial mirip Twitter di China, dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (11/12).

Warganet China beramai-ramai menyatakan kekecewaannya terhadap acara tersebut. Kebanyakan dari mereka menyebut tidak akan lagi menonton sekaligus tidak lagi menjadi penggemar Running Man.

"Anda telah menyentuh garis dasar yang tidak dapat kami mundurkan. Saya orang China, sebelum menjadi penggemar pertunjukan," tulis yang lainnya.

"Meskipun hari Senin bahagia saya telah berlalu, saya tidak akan berkompromi dalam menghadapi masalah besar. Selamat tinggal Running Man," kata akun lainnya.

Episode tersebut kemudian dihapus dari platform streaming China Bilibili, meskipun versi ringkasannya masih dapat ditonton tanpa segmen yang kontroversial. Saat pertama kali ditayangkan pada tahun 2019, Running Man memiliki basis penggemar yang besar di China dan mendapatkan popularitas luar biasa.

Di forum populer yang disponsori oleh mesin pencari Baidu.com, acara tersebut memiliki hampir 1,4 juta penggemar dan ada lebih dari 13 juta postingan. Pada 2014, Zhejiang TV China juga membuat Running Man versi China dengan bantuan tim produksi SBS, yang juga menjadi salah satu reality show peringkat teratas sepanjang masa di negara tersebut.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan harus dikembalikan ke China daratan, bahkan jika perlu dengan kekerasan. Sementara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, Beijing perlu menghadapi kenyataan bahwa pulau itu adalah "negara yang sudah merdeka dan disebut Republic of China".

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement