REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat terkait seriusnya ancaman infeksi virus corona. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyebutkan, ada potensi munculnya fenomena 'long Covid' atau efek jangka panjang yang akan dirasakan pasien meski sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Para ahli juga khawatir dampak panjang covid di dalam tubuh orang yang tertular. Meski sembuh, namun dampak kesehatan pada penderita bisa bertahan lama. Kondisi long Covid-19, suatu gejala yang masih dialami peyintas, seperti gejala seperti saat terinfeksi covid," kata Reisa dalam keterangan pers, Jumat (11/12).
Istilah long Covid ini memang semakin populer setelah ada hasil penelitian mengenai post-Covid syndrome. Kondisi itu menggambarkan adanya kondisi atau gejala yang muncul pada pasien yang sembuh dari Covid-19, dan bisa dialami selama berminggu-minggu atau bulan. Beberapa gejala yang dilaporkan, antara lain kelelahan kronis, sesak napas, jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot, bahkan depresi.
"Ada fenomena yang disebut long Covid. Kita berharap vaksin dapat menurunkan kesakitan dan kematia dan efektif membangun kekebalan tubuh terhadap virus. Namun sekalipun vaksin ada, 3M lah tameng utama. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi sesama," kata Reisa.