Jumat 11 Dec 2020 19:23 WIB

Datangnya 2 Malaikat Penanya di Kubur, Seperti Apa Mereka?

Dua malaikat akan datang bertanya di alam kubur

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Dua malaikat akan datang bertanya di alam kubur. Ilustrasi kuburan
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dua malaikat akan datang bertanya di alam kubur. Ilustrasi kuburan

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah seseorang meninggal dunia dan sandal terakhir dari orang yang telah menguburkannya pergi dari makam,  maka akan datang dua malaikat.  

Dalam sebuah buku karangan Syekh Ibnu Taimiyah berjudul Hidup Sesudah Mati, disebutkan bahwa kedua malaikat ini akan mendatangi kuburan orang yang baru meninggal tersebut dan didudukkan untuk ditanya. 

Baca Juga

عن عثمان - رضي الله عنه- قال: كان النبي - صلى الله عليه وسلم- إذا فرغ من دفن الميت وقف عليه، فقال: استغفروا لأخيكم، وسلوا له التثبيت؛ فإنه الآن يسأل

Oleh karena itu, sebagaimana hadits riwayat Utsman bin Affan RA, apabila mayit telah dikuburkan, Rasulullah SAW kerap berdiri di samping kuburannya dan berkata, "Mohonkanlah ampunan untuk saudara kalian dan mintakanlah keteguhan untuknya karena dia sekarang sedang ditanya." (HR Abu Dawud dan Baihaqi). 

Menurut sejumlah riwayat, kedua malaikat yang datang tersebut mempunyai nama Munkar dan Nakir.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ  

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila mayit telah dikubur atau jika salah seorang kalian dikubur maka ada dua malaikat yang mendatanginya yang keduanya hitam kebiruan, diberi nama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir." (HR At-Tirmidzi)  

Sebagian ulama menyangsikan. Bagaimana mungkin dinamakan dengan nama Munkar dan Nakir, padahal mereka disifati Allah SWT dengan sifat-sifat pujian? Dan juga karena hadits yang menjelaskan demikian adalah hadits dhaif? Sebagian lainnya berpendapat (bahwa nama keduanya Nakir), berhujah dengan hadits tersebut. 

Sesungguhnya penamaan tersebut adalah Munkar dan tidaklah berarti kedua malaikat tersebut munkar dari sisi dzatnya, akan tetapi mereka disebut munkar dalam artian mayit tersebut tidak mengenali keduanya dan mayit tersebut tidak mengetahui keduanya sebelum itu. 

Hal ini sebagaimana Nabi Ibrahim berkata kepada para tamunya dari kalangan malaikat: 

سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ " Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang munkar (tidak dikenal)" (QS  Adz-Dzariyat: 25) Maksudnya Nabi Ibrahim tidak mengenali mereka sebelum itu. 

Maka dalam konteks dua malaikat yang mendatangi mayit itu adalah Munkar dan Nakir karena keduanya itu tidak dikenali mayit.  

Kemudian, apakah dua malaikat tersebut adalah malaikat yang baru, yang penghuni kubur diserahkan padanya atau malaikat yang dahulu mencatat amalan yang berada atau duduk di kanan dan kirinya (ketika di dunia? 

Di antara para ulama ada yang berkata, "Bahkan keduanya adalah malaikat yang mengiringi seseorang. Sesungguhnya pada setiap orang itu ada dua malaikat di dunia yang selalu mencatat amalannya dan di alam kubur keduanya akan bertanya kepada mayit tiga pertanyaan." 

Sementara pendapat lain mengatakan, keduanya adalah malaikat yang berbeda saat masih hidup di dunia. Allah berfirman: 

وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ "Dan tidaklah ada yang mengetahui pasukan (malaikat) Rabbmu kecuali Dia." (QS Al- Muddatstsir: 31)

Dan malaikat adalah makhluk yang sangat banyak jumlahnya. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Abu Dzar RA: 

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ إِنَّ السَّمَاءَ أَطَّتْ وَحَقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ  

"Sesungguhnya langit berteriak dan dia berhak untuk berteriak, tidaklah ada satu jengkal tempat di langit atau tempat seluas empat jari kecuali di sana ada malaikat yang sholat kepada Allah dan atau sedang rukuk dan sujud." (HR At-Tirmidzi (2312).    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement