Jumat 11 Dec 2020 19:44 WIB

Taiwan Kerahkan Kapal Penjaga Pantai Buatan dalam Negeri

Taiwan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi ancaman yang berkembang oleh China

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Bendera Taiwan
Foto: cnreviews.com
Bendera Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, KAOHSIUNG -- Taiwan menugaskan armada kapal penjaga pantai pertama pada Jumat (11/12). Langkah ini menjadi upaya memperkuat pertahanannya dalam menghadapi ancaman yang berkembang oleh China.

Kapal penjaga canggih ini dapat dipersenjatai dengan rudal selama perang. Dengan buatan dalam negeri, kapal Anping ini menghabiskan 37,30 juta dolar AS dan dirilis pertama kali di selatan kota Kaohsiung.

Baca Juga

Kapal pertama yang sudah dalam pelayaran ini telah disebut oleh angkatan laut Taiwan sebagai pembunuh kapal induk karena pelengkap misilnya. China memiliki dua kapal induk yang sedang beroperasi dan sedang membangun setidaknya satu lagi.

Presiden Tsai Ing-wen telah memprioritaskan modernisasi militer untuk pulau yang diklaim sebagai provinsi China itu. Dia memuji kemampuan spesifik kapal yang dapat digunakan pada saat konflik.

"Kalau perlu bisa segera disulap menjadi kekuatan penting untuk pertahanan,” ujar Tsai di galangan kapal yang juga menamai kapal kedua mengikuti Anping, Chengkung.

Penjaga pantai Taiwan sering terlibat dalam konfrontasi dengan kapal penangkap ikan dan pengeruk pasir China yang menurut Taiwan beroperasi secara ilegal di perairannya. “Ini juga berarti bahwa penjaga pantai memperkuat penegakan hukum, tetapi kekuatan pertahanan nasional juga akan diperkuat," kata Tsai.

Anping adalah kapal yang mirip dengan korvet kelas Tuo Chiang, yang menjadi basisnya. Kapal terbaru ini memiliki ruang untuk peluncur rudal anti-kapal dan laut-ke-darat H incred Feng tetapi telah menambahkan peralatan untuk operasi penyelamatan.

Kapal Tuo Chiang adalah kapal siluman mutakhir yang sangat bermanuver. Kapal ini dimaksudkan untuk membawa kapal perang yang lebih besar sambil beroperasi di dekat pantai Taiwan.

Dengan angkatan bersenjata Taiwan yang dikerdilkan oleh China, Tsai telah memperjuangkan konsep perang asimetris, termasuk menambahkan senjata yang mobile dan lebih sulit untuk diserang. Cara ini untuk membuat serangan China menjadi sulit.

Sementara Amerika Serikat tetap menjadi pemasok senjata terpenting Taiwan, Tsai juga telah meningkatkan industri pertahanan nasional pulau itu. Pulau ini sedang merencanakan untuk pembangunan delapan kapal selam.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement