REPUBLIKA.CO.ID, NAGORNO -KARABAKH -- Amnesti Internasional telah memverifikasi video yang menunjukkan pemenggalan tawanan dan penodaan mayat pasukan lawan selama pertempuran Azerbaijan dan Armenia baru-baru ini di Nagorno-Karabakh. Pada 27 September, pertempuran sengit meletus antara Azerbaijan dan Armenia dan pasukan yang didukung Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh.
Pada bulan-bulan berikutnya, kedua pihak yang terlibat dalam konflik saling bertukar artileri dan tembakan roket. Pertempuran itu diakhiri dengan penandatanganan perjanjian gencatan senjata Nagorno-Karabakh pada 9 November.
Namun, Amnesti Internasional menemukan adanya pelanggaran hak asasi manusia dalam perang tersebut. Amnesti menganalisis 22 video yang menggambarkan eksekusi di luar hukum, penganiayaan terhadap tawanan perang dan tawanan lainnya, dan penodaan mayat tentara musuh.
Video-video tersebut menunjukkan pelanggaran oleh pasukan Armenia dan pasukan Azerbaijan. Dalam beberapa video, tentara Armenia terlihat memotong telinga seorang tentara Azerbaijan yang tewas, menyeret seorang tentara Azerbaijan yang tewas di atas tanah dengan tali yang diikatkan di kakinya, dan berdiri di atas mayat seorang tentara Azerbaijan yang tewas.