REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kendati terus berada dalam sorotan terkait kegagalan Manchester United mempertahankan konsistensi performa, tapi pelatih Ole Gunnar Solskjaer dinilai memiliki cara untuk bisa membawa United bersaing saat beradu kualitas permainan dengan tim-tim besar di atas lapangan. Kemampuan ini pun tergambar saat Solskjaer harud beradu racikan taktik dan strategi dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Dari segi raihan trofi, Solskjaer mungkin masih belum bisa bersaing dengan Pep Guardiola, yang telah meraih berbagai trofi domestik, Eropa, dan internasional. Namun, berkaca dari lima pertemuan antara Solskjaer dan Guardiola, pelatih asal Norwegia itu ternyata lebih unggul. Dari lima bentrokan terakhir antara United dengan City, United sukses mengemas tiga kemenangan.
Tiga kemenangan ini termasuk kemenangan beruntun di dua bentrokan tersebut. Berdasarkan catatan tersebut, Guardiola terbukti kerap mengalami kesulitan saat harus menghadapi Solskjaer. Bukan tidak mungkin, Guardiola akan mengalami kesulitan serupa saat City melawat ke kandang United di laga Derby Manchester pada pekan ke-12 Liga Primer Inggris, Sabtu (12/12) waktu setempat.
Seperti dilansir Manchester Evening News, kemampuan Solskjaer untuk memetik kemenangan di dua bentrokan terakhir dengan City, yang berada di bawah kendali Guardiola, ternyata bukan kebetulan belaka. ''Selama kiprahnya sebagai pelatih United, Solskjaer memiliki keberanian untuk melakukan penyesuaian taktik berdasarkan lawan yang dihadapinya,'' tulis laporan Manchester Evening News tersebut, Jumat (11/12).
United, di bawah arahan Solskjaer, justru cenderung lebih nyaman saat tampil menghadapi lawan-lawan yang menerapkan sepak bola menyerang dan gemar mengendalikan lewat penguasaan bola, seperti yang diterapkan Guardiola di City. Di sisi lain, United justru masih mengalami kesulitan saat harus mengambil inisiatif serangan dan menghadapi lawan-lawan dengan strategi bertahan.
Kondisi ini tidak terlepas dari pilihan pemain di skuat United saat ini. ''Skuat United saat ini lebih banyak berisi pemain-pemain yang mengandalkan kecepatan dan direct, ketimbang pemain yang kreatif ataupun ketepatan. Alhasil, United menjadi tim yang begitu berbahaya saat melancarkan serangan balik,'' lanjut laporan Manchester Evening News tersebut.